NATIONAL

Komitmen SMP Ar-rislah Lahirkan Generasi Qurani Bermanhaj Aswaja

Sabtu, 3 Februari 2018

Indonesiaplus.id – Amanat UUD 1945 menyatakan bahwa pendidikan adalah hak segenap warga bangsa tanpa terkecuali. Adapun dalam pelaksanaannya tidak hanya tugas pemerintah melainkan juga ada peran masyarakat.

Salah satunya adalah SMP Terpadu Ar-risalah Ciamis, Jawa Barat, yang didirikan pada 2001 yang masuk dalam program SMP berbasis pesantren di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Sekolah ini hadir dengan visi menjadi salah satu sekolah berbasis pesantren terkemuka di Jawa Barat dalam rangka mewujudkan generasi muslim Qurani dalam manhaj ahlus Sunah wal Jamaah (Aswaja), ” ujar Kholis, Humas SMP Terpadu Ar-risalah di Ciamis, Sabtu (3/2/2018).

Dengan visi tersebut, berbagai program unggulan direalisasikan melalui pendidikan islam formal modern berbasis pesantren, mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

Tiga program unggulan pesantren SMP yang secara berkelanjutan dengan berbagai langkah strategis dan sistematis meliputi: Pertama, menyempurnakan sistem tatakelola sekolah lebih terbuka dan profesional.

Kedua, melengkapi infrastruktur sekolah seperti laboratorium IPA berstandar nasional, perpustakaan yang dimodernisasi dan ruang belajar berbasis sistem audio visual, Ketiga peningkatan kapasitas guru melalui berbagai pelatihan yang terstruktur.

“Dengan berbekal pengalaman selama hampir 15 tahun SMP Terpadu Ar-risalah berkomitmen kuat untuk memberikan yang terbaik bagi para siswa dan siswi agar menjadi genersi yang
mampu mengarungi dinamika kehidupan modern yang semakin penuh tantangan, ” harapnya.

Untuk kajian kepesantrenan terintegrasi secara sistematis dengan program pendidikan sekolah formal. Namun difokuskan dengan penyelenggaraan dan pengembangan 3 program yakni: Pertama, program tafsir yang dikenalkan dan diterapkan secara intensif dengan harapan para siswa siswi memiliki wawasan komprenhensif dan holistik terkait kandungan al-Quran.

Kedua, program character building based spiritual approach tasawuf, sebagai pendekatan spiritual islam dengan mengarahkan seorang muslim mampu menginternalisasikan niat niat islam sebagai pola hidup yang dilandasi kearifan dan kedekatan dengan Rabbul’alamien berbasis pengenalan dan pemahaman terhadap makna nama-nama ilahi (al-asmaul husna).

Program ini tidak ditekankan kepada tradisi tarekat tertentu, tetapi lebih difokuskan kepada program kajian yang lebih akademis.

Ketiga, bahasa Arab dengan metode al-Tamyiz ini diterapkan secara intensif dan ditargetkan setiap siswa dan siswi dalam waktu kurang dari 6 bulan mampu menguasai qawaid lughah al-arabiyyah serta mampu menerapkan dalam menerjemahkan al-Quran dan literatur kitab kuning.[Rid]

Related Articles

Back to top button