DPD RI: Dua Peristiwa Penganiayaan Terhadap Ulama Patut Dicurigai
Sabtu, 3 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Dua peristiwa penganiayaan terhadap ulama di Jawa Barat membetot perhatian publik. Terlebih peristiwa itu terjadi dalam waktu berdekatan dan hasil penyelidikan kepolisian mengungkap dua pelaku dua kejadian tersebut sebagai penderita gangguan kejiwaan.
Menurut Ketua Komite III DPD RI yang membidangi keagamaan Fahira Idris, bahwa duka mendalam atas meninggalnya Ustaz Prawoto dan meminta polisi mengusut kedua kasus kriminal ini hingga tuntas.
“Kami minta aparat keamanan menjaga kondusifitas Jawa Barat menjelang pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang, ” ujar Fahira, Sabtu (3/2/2018).
Berbagai peristiwa penganiayaan yang menimpa ulama dan ustaz harus dipandang luas dan dari berbagai sudut pandang. Sehingga tidak mudah menyimpulkan kejadian-kejadian ini hanya peristiwa kriminal biasa.
“Saya kira peristiwa sekecil apapun menjelang pilkada serentak ini, apalagi yang berpotensi memancing kemarahan warga, patut dicurigai dan harus diusut tuntas,” katanya.
Kendatipun kedua orang penganiaya tersebut diduga gila, proses hukum harus tetap berjalan terlebih sudah jatuh korban nyawa. Pengadilan, berdasarkan fakta-fakta medis dan fakta lainnya di persidangan berhak memutuskan apakah para pelaku penganiayaan ini benar-benar sikat jiwa atau tidak.
“Sudah semestinya kita semua waspada, namun tetap harus tenang dan segera memetakan persoalan dan mencari solusi agar para ulama dan ustaz bisa beraktivitas dengan tenang,” ucapnya.
Seperti diketahui, Komando Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria pada Kamis (1/2/2018) pagi. Kabar itu telah diumumkan oleh Pimpinan Wilayah Persis Jabar melalui laman Facebooknya.[Sap]