Minggu, 4 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Presiden Joko Widodo akan kembali bertarung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Dari hasil penelitian elektabilitas Prabowo paling tinggi di antara penantang lain.
“Prabowo bersama Gerindra dan PKS juga sangat intens membangun koalisi di parlemen maupun di banyak pilkada,” ujar Peneliti Senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby di Gedung LSI, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Jika Prabowo tidak maju sebagai calon, kata Adjie, kemungkinan Jokowi akan bertarung sengit dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.
Keikutsertaan Prabowo pada Pilpres nanti akan berdampak pada Partai Gerindra. Merujuk kepada hasil riset LSI Denny JA, saat ini pemilih cenderung memilih calon presiden berdasarkan partai utama pengusungnya.
“Nah, dengan menjadi kompetitor utama Jokowi, Gerindra dapat terkerek menjadi partai papan atas,” tandasnya.[Mus]
