Ketua GNPF MUI Serukan Revolusi dan Ajak Umat Islam Bersatu

Minggu, 19 Mar 2017
Indonesiaplus.id – Untuk mewujudkan kebangkitan Islam di Indonesia, umat harus bersatu dan harus waspada serta berani menangkal berbagai paham yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
Demikian pesan dakwah dari Wakil Ketua DPP Persatuan Islam (Persis) Ustaz Jeje Zaenudin dan Ketua GNFP MUI Ustad Bachtiar Nasir dalam acara tablig akbar di halaman Pondok Pesantren Persis 32, Kampung Panyusuhan, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (18/3/2017).
Saat ini, kata Ustaz Jeje, umat Islam sedang dalam keadaan lemah. Karenanya, dia mengajak seluruh umat bersatu. Masalah yang muncul disebabkan perpecahan di kalangan umat Islam itu sendiri. “Maka kita persatukan kaum muslim karena umat Islam harus bersatu,” ajaknya.
Selian itu, dia mengingatkan kembali pentingnya menjaga silaturahmi antarkaum muslimin. Persaudaraan harus selalu dijaga agar semua persoalan bisa diatasi dengan mudah dengan cara musyawarah. Sebagaimana yang diajarkan dalam Alquran. “Ketika ada masalah, Islam menganjurkan untuk berislah dengan cara musyawarah,” katanya.
Sejak lama, Tasikmalaya telah memiliki jargon kota santri diharapkan bisa menjadi pelopor dalam membangun kejayaan umat Islam dengan damai. Kedamaian dan ketentraman merupakan bentuk kemenangan umat Islam. “Saya kira ini modal kita untuk kejayaan umat Islam,” ungkapna.
Sementara itu, Ketua GNFP MUI Ustaz Bachtiar Nasir menjelaskan, bahwa umat Islam dituntut untuk selalu berprasangka baik supaya tercipta suasana yang nyaman. “Sebagai umat Islam harus berpikiran positif, untuk kemenangan umat Islam,” katanya.
Menurutnya, banyaknya warga yang menghadiri tablig akbar, merupakan bukti bangkitnya umat Islam. Sehingga diharapkan bisa menangkal semua yang menggangu kebangkitan tersebut. Baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
“Munculnya berbagai simbol komunis dan aliran sesat. Revolusi sekarang juga, lailahailalloh syahadat kita perkuat lagi,” ajak Backhtiar.
Tabligh akbar tersebut, dihadiri sejumlah unsur muspika, para pimpinan pondok pesantren, ormas islam dan lainnya, serta jamaah yang hadir lebih dari 10 ribu orang.[Sap]