Buwas: China Sebagai Pemasok Terbesar Sabu ke Indonesia
Rabu, 7 Februari 2018
Indonesiaplus.id – Saat ini ada 11 negara yang menyuplai aktif berbagai jenis narkoba di Indonesia. Untuk jenis sabu, China menjadi negara terbesar yang mensuplai barang haram tersebut ke NKRI.
“Namun yang terbesar presentasenya dari China. Nah kalau ekstasi terbesar dari Eropa, Amsterdam, Jerman,” ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso alias Buwas di Kompleks DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).
Singapura, kata Buwas, juga turut serta mensuplai narkoba ke Indonesia, namun negara tersebut tidak menjadi produsen yang membuatnya.
“Singapura lebih pada tempat transit, terus ada jaringannya ada di sana, terus dia suplai ke Indonesia,” katanya.
Permintaan narkoba di Indonesia sendiri besar. Begitu juga dengan jaringan pengedarnya. Hal tersebut menjadikan persoalan narkoba di Indonesia menjadi sulit untuk ditaklukan.
“Terus di sini ada upaya-upaya meregenerisasi pangsa pasar yang dilakukan oleh jaringan. Jaringan ingin selalu eksis laku,” tandasnya.
Kepala BNN ini mengungkapkan bahwa para jaringan narkoba memanfaatkan 10 persen dari hasil kekuatan penjualan narkoba itu untuk membiayai regenerasi pangsa pasar. Menurutnya hal tersebut menjadikan para pengguna narkoba di Indonesia tidak terputus.
“Dia kan harus ada regenerasi pangsa pasar, maka dia memanfaatkan 10 persen dari hasil penjualan narkotika untuk membiayai regenerasi pangsa pasar. Itu yang harus kita pahami,” terangnya.
Sebagai pencegahan, Buwas menjelaskan institusinya telah memprioritaskan pada tahun 2018 ini untuk melakukan pencegahan. Pencegahan akan digalakan satunya di lingkup terkecil masyarakat, yakni dalam lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan.
“Keluarga untuk peran seorang ibu. Pendidikan seorang guru, terus dilingkunan sosial itu peran tokoh-tokoh masyarakat agama, kita akan galakan ini,” tandasnya.
Harapannya, pangsa pasar narkoba bisa kemudian ditekan. Lebih jauhnya, persoalan tersebut diharapkannya dapat hilang. “Tidak perlu lagi nantinya ada berantas-berantas seperti ini, syukur bisa hilang,” pungkasnya.[Sap]