NATIONAL

Tim Khusus PVMBG Diterjunkan untuk Analisis Longsor di Bogor

Selasa, 6 Januari 2018

Indonesiaplus.id – Tim khusus Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diterjunkan ke lokasi longsor di Bogor sejak Senin (5/2/2018).

Tim akan menganalisa titik-titik longsor di Bogor. Dengan hasil analisa tersebut akan dirangkum menjadi rekomendasi untuk diserahkan ke pemerintah daerah setempat.

Pemerintah daerah bisa mengambil langkah lanjutan untuk meminimalisir terjadinya longsor susulan. Terpenting adalah mencegah agar meminimalisir korban jiwa jika benar-benar terjadi longsor susulan.

“Tim khusus dikirim, kita sudah kirim tim kesana untuk melihat indikasi-indikasi daerah setempat di sekelilingnya apakah itu itu akan terjadi longsor lagi atau tidak,” ujar Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar, Selasa (6/2/2018).

Ditargetkan dalam dua hingga tiga hari ke depan, ada hasil analisis yang akan dikirim ke PVMBG. Sehingga hasilnya akan menentukan rekomendasi apa saja yang harus dilakukan pemerintah daerah setempat.

“Setelah itu kita akan berikan rekomendasi ke pemerintah daerah karena eksekusinya ada di pemerintah daerah,” tandasnya.

Disinggung soal penyebab longsor di Bogor, ia menyebut ada beberapa hal. Longsor bisa terjadi dikarenakan sifat tanah dan batuan di lokasi, faktor topografi, hingga curah hujan yang tinggi.

Sedangkan penyebab pastinya, ia belum bisa memberikan keterangan secara spesifik. Sebab, tim di lapangan belum memberikan informasi secara lengkap karena masih melakukan penelitian.

Sebelum longsor terjadi, PVMBG sudah mengeluarkan peta prakiraan rawan bencana. Peta itu selalu diperbaharui setiap bulan dan diberikan ke pemerintah daerah. Hal itu berlaku untuk seluruh wilayah seindonesia.

Melalui peta tersebut, pemerintah daerah bisa mengambil langkah preventif untuk mencegah banyaknya korban jiwa dan kerugian materil yang lebih banyak jika benar-benar terjadi longsor atau bencana lainnya.

Namun PVMBG hanya sebatas memberikan peta dan rekomendasi. Sedangkan tindaklanjutnya ada di tangan pemerintah daerah.

“Informasi peta prakiraan rawan bencana ini bukan untuk mencegah longsornya, tapi untuk mencegah adanya korban apabila terjadi longsor di wilayah yang sudah kita tandai bahwa itu rawan longsor,” tandasnya.[Sap]

Related Articles

Back to top button