Bahaya Cuaca Ekstrem, Pendakian ke Burangrang Ditutup Dulu

Rabu, 6 Maret 2019
Indonesiaplus.id – Akibat cuaca ekstrem jalur pendakian ke sejumlah gunung wisata yang masuk wilayah KPH Bandung Utara untuk sementara waktu.
Penutupan jalur pendakian sejumlah gunung dikarenakan, saat ini sedang masuk periode cuaca ekstrem yang dapat membahayakan pendaki.
Pihak Perhutani KPH Bandung Utara menutup jalur pendakian ke Gunung Burangrang dari jalur pendakian Padalarang, Gunung Manglayang Barat, Bukit Palasari, Bukit Tunggul, dari Cilengkrang Kabupaten Bandung, dan Gunung Tangkubanparahu dari Lembang, Bandung Barat.
Dasar Penutupan mengacu surat nomor 058.1/PPSDH/Divre/Jabar dan Banten tentang Larangan Pendakian Gunung Selama Musim Hujan 2019 yang diterbitkan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jabar dan Banten, Oman Suherman.
Menurut Administratur (Adm) Perhutani KPH Bandung Utara, Komarudin, berdasarkan surat yang ditandatangani 5 Maret 2019 tersebut ditujukan kepada seluruh Administratur/KKPH Perum Perhutani Divisi Regional Jabar dan Banten.
“Saat ini, kondisi cuaca sedang ekstrem, curah hujan tinggi dan suhu udara dingin. Dikhawatirkan bisa berpotensi menimbulkan korban jika aktivitas pendakian gunung tetap dibuka,” ucapnya, Rabu (6/2/2019).
Pendakian ke gunung di saat momen seperti ini juga rentan tersambar petir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, maupun hipotermia akibat udara dingin.
Untuk meminimalisasi jatuhnya korban, diambil langkah antisipasi dengan mengeluarkan larangan pendakian gunung selama musim hujan, yakni melakukan penutupan jalur pendakian baik jalur resmi maupun tidak resmi.
Berkaca pada dari kejadian korban tewas saat mendaki Gunung Tampomas di Sumedang beberapa waktu lalu. Sehingga pihaknya akan memasang pelang larangan serta menempatkan petugas untuk memantau pelaksanaan larangan pendakian tersebut.
Termasuk menyiapkan petugas pengamanan hutan serta sarana dan prasarana pendukung jika sewaktu-waktu diperlukan langkah pencarian (SAR) dan berkoordinasi dengan Basarnas.
“Gunung yang jadi objek wisata di KPH Bandung Utara ini rata-rata ketinggiannya tidak lebih dari 2.000 mdpl sehingga jadi favorit bagi pendaki pemula. Dengan adanya surat dari Divre, maka hingga batas waktu yang tidak bisa dipastikan jalur-jalur pendakian itu kami tutup sementara,” katanya.
Namun, cukup kesulitan dengan banyaknya jalur pendakian tidak resmi ke sejumlah objek gunung wisata tersebut. Dikhawatirkan para pendaki mengambil jalur ilegal untuk tetap memaksakan naik ke puncak gunung di tengah kondisi cuaca yang kurang baik.
Dengan penutupan secara permanen akan dilakukan di sejumlah jalur pendakian tidak resmi serta menyiapkan polhut, polter, dan petugas wisata untuk berpatroli.
“Memang masih ada pendaki menempuh jalur pendakian tidak resmi untuk bisa masuk gratis. Itu cukup berisiko karena ada SOP yang harus dipatuhi pendaki di pos penjagaan sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya.[sap]





