HUMANITIES

Resmikan SKA Paramita, Mensos Minta Penerima Manfaat Terus Berinovasi Tingkatkan Nilai Karya dan Harga Jual Produk

Indonesiaplus.id – Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Paramita Mataram dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia berpesan agar anak-anak terus berkreasi dan berinovasi untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dipamerkan di SKA tersebut.

“Kalian di sini tidak hanya bisa membuat karya sekedar bisa, melainkan bagaimana cara agar karya tersebut bisa memiliki nilai tambah dan memiliki daya jual yang lebih tinggi,” ujar Mensos, Kamis (14/10/2021).

Mensos meninjau worskhop keterampilan las dan ia mencontohkan kepada anak-anak membuat besi tempat pot bunga dengan lebih presisi dan rapi, sehingga semakin berkualitas produk, semakin dilirik kalangan menengah ke atas dengan harga lebih tinggi.

SKA Paramita merupakan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan. Juga, di sentra ini akan menjadi kawasan pemberdayaan untuk menciptakan embrio-embrio wirausaha mandiri di Kota Mataram dan sekitarnya.

Di SKA ini terdapat gerai yang bisa warga kunjungi, seperti kuliner dan Parama Coffee, laundry, toko klontong, dan pusat kerajinan tangan, Pojok Baca kerja sama dengan Perpustakaan Nasional. Juga ada workshop sebagai wahana pelatihan dan terapi di antarnaya budidaya jamur tiam, budidaya ikan, budidaya Lebah Klanceng, keterampilan las produksi, pertukangan kayu serta keterampilan kecantikan.

Pada kesempatan itu, Mensos memerikan dukungan Asistensi rehabilitasi Sosial (ATENSI) senilai Rp 826.622.700 untuk 462 penerima manfaat yakni anak yatim piatu, penyandang disabilitas, dan lansia di kota Mataram, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Barat.

Sedangkan, untuk bantuan berupa dukungan aksesibilitas, tabungan anak yatim, piatu dan yatim piatu, kebutuhan dasar dan nutrisi serta bantuan kewirausahaan.

Salah satunya, Azra Ferista Olivia (15) merasa bersyukur mendapatkan perhatian pemerintah. Sontak saja, semangatnya terus berjuang tidak putus asa untuk menggapai cita-cita seperti pesan almarhum sang ayah yang meninggal akibat Covid-19.

“Bapak pernah bilang gin, jangan pernah takut maju jadi yang lebih baik. Semua sayang Via, jangan pernah berpikir cita-cita terputus sampai di sini,” kenang Via.

Penerima bantuan lainnya Nurhalimah, Ibu dari Muhammad Ilyas (6) anak penyandang disabilitas fisik yang mengalami gangguan paru-paru ini tak putus asa membawa anaknya berobat demi kesembuhan anaknya.

“Sudah bawa berobat kemana-mana, tapi belum sembuh. Saya senang Ilyas mendapat bantuan kursi roda adaptif, karena selama ini Ilyas digendong terus. Dia tidak bisa bergerak sendiri di usianya dan saya yakin suatu saat ia bisa berjalan,” tutur Nurhalimah.

Bantuan stimulan berupa alat dukung wirausaha pun diberikan kepada 5 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah graduasi masing-masing Rp2,5 juta.

Hadir dalam acara peresmian SKA tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI, Staf Khusus Mensos, Pejabat Eselon I dan II Kemensos, Anggota DPD RI, Bupati Lombok Barat, Kepala Perpustakaan Nasional, serta Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Provinsi NTB.[ama]

Related Articles

Back to top button