HUMANITIES

Refleksi Spirit Kartini, Tanoto Gandeng Poltekesos Gelar Seminar Upaya Pencegahan Stunting

Indonesiaplus.id – Pada 21 April diperingatan sebagai Hari Kartini, dimana seminar hasil kajian ‘Strategi Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Stunting‘ bisa menjadi refleksi untuk melanjutkan spirit perjuangan Kartini, “habis gelap terbitlah terang”.

“Terutama, bagi kelompok wanita usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, pengasuh serta para kader posyandu untuk mencegah stunting, ” ujar Direktur Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandurng, Dr Marjuki MSc saat memberikan sambutan di acara seminar yang digelar secara daring, Rabu (21/4/2021).

Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dimulai dari penelitian lapangan, seminar hasil kajian ini serta akan berlanjut hingga pengabdian kepada masyarakat.

“Selanjutnya hasi kajian akan menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di Poltekesos Bandung, khususnya untuk mata kuliah pekerjaan sosial dengan anak, ” ungkpa Marjuki.

Sekaligus wujud dari komitmen Poltekesos Bandung untuk terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Indonesia.

“Saya atas nama civitas Poltekesos Bandung mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Bhakti Tanoto yang menggandeng kami mendukung program pemerintah untuk mencegah stunting di Indonesia dan terus berkontribusi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, ” ujar Marjuki.

Eddy Henry, Head of ECEDD Tanoto Foundation menyatakan, Pemerintah menargetkan untuk bias menurunkan prevalensi Stunting di Indonesia dari angka 27.8 % pada 2019 menjadi sekitar 14% di 2024 yang merupakan target luar biasa optimis ditambah dengan adanya pandemi Covid-19.

“Tanoto Foundation berkomitmen mendukung Pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting dengan mengembangkan berbagai kemitraan lintas kementrian maupun lembaga/organisasi yang memiliki visi yang sama, ” ungkap Eddy.

Hadir pada acara daring tersebut, Eddy Henry, Head of ECEDD Tanoto Foundation; pembahas Dr Tri Cahyo dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut; Joyakin dan Dini Haryati dari Direktur Eksekutif Yayasan Cipta; serta peneliti Poltekesos.[ama]

Related Articles

Back to top button