Kembali Digelar! Pameran Kesejarahan “Jagung Berbunga di Antara Bedil dan Sakura”
Jumat, 17 Agustus 2018
Indonesiaplus.id – Setelah sukses digelar di Perpustakaan Nasional RI pada 2-10 Agustus. Pameran kesejarahan kembali digelar di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jalan Antara No 59, Pasar Baru, Jakarta Pusat, mulai 14 Agustus hingga 14 September 2018.
Pameran tersebut digelar dalam rangkaian Peringatan 110 Tahun Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang bersamaan dengan Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang.
Digelarnya kembali pameran diharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang mengunjungi agar bisa memahami akan kesejarahan bangsa terutama pada periode 1942-1945.
Pembukaan pameran dihadiri oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ashii dan Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid.
Dalam sambutannya Hilmar Farid mengatakan, bahan-bahan yang ditampilkan di pameran ini belum pernah dilihat oleh publik, khususnya masa pendudukan Jepang sebagai suatu periode sangat singkat tetapi meninggalkan jejak yang sangat banyak.
“Kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 telah memberikan dampak besar bagi Bangsa Indonesia, yang tiba-tiba menjadi percaya diri, sehingga mendorong imajinasi untuk bergerak lebih jauh melampaui kolonialisme, “ tandasnya.
Oscar Motuloh, kurator pameran mengatakan, pameran bertujuan melengkapi pengetahuan bagaimana sepak terjang tentara Jepang selama masa pendudukan dan seperti apa kaum pergerakan untuk memanfaatkan momen tersebut.
Pameran menampilkan berbagai materi propaganda Jepang sebagai konten dan broadcast media saat itu dalam bentuk, foto-foto, poster, manuskrip, koran, serta komik aplikasi.
Turut diperkenalkan sebuah activity games kesejarahan yang berbentuk Augmented Reality (AR) application, untuk menarik minat generasi milenial mengunjungi pameran kesejarahan.
Melalui activity games tersebut, para generasi milenial akan diajak berpetualang untuk menelusuri jejak kesejarahan bangsa dengan menggunakan gawai.
Selain itu, pameran tersebut sebagai upaya nyata untuk menguatkan hubungan diplomatik dan persahabatan antara Indonesia-Jepang yang telah terjalin jauh sebelum 1942.
Pameran kesejarahan tersebut diharapkan bisa membuka peluang kerjasama di bidang kebudayaan di antara kedua negara yang lebih kuat, luas, serta dinamis di masa mendatang.
Keberhasilan kegiatan pameran Direktorat Sejarah tak terlepas dari kerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara, Perpustakaan Nasional RI, Arsip Nasional RI, dan Kantor Cabang Perusahaan Umum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Cabang Surakarta/Lokananta.[Mor]