ICW Minta Satgas Saber Pungli Timbulkan Efek Jera Pelaku
Minggu, 27 November 2016
Indonesiaplus.id – Tidak kurang dari 10 ribu lebih laporan yang masuk ke Satuan tugas (Satgas) Sapu Bersih (Saber) Pungutan Liar (Pungli) belum semunya bisa ditindak lanjuti.
Wakil koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Agus Sunaryanto mengatakan, pihaknya berharap dalam satu tahun kerjanya Satgas tersebut memperlihatkan tajinya sehingga menimbulkan efek jera.
“Jika setahun ke depan tidak ada yang terjerat, maka ini sudah bisnis as usual, nanti orang tidak takut lagi, sehingga efek jera penting,” kata Agus dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Sejak pembentukannya satu bulan lau, kata Agus, tepatnya 28 oktober 2016 atensi masyrakat sangat tinggi terhadap Satgas yang terdiri dari 9 lembaga yakni, Kemenkopolhukam, Kemendagri, Kemenkumham, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, BIN, Ombudsman, dan PPATK tersebut.
“Aada atensi yang baik tersebut harus disambut dengan kinerja yang baik pula dan perhatian dari masyarakat yang telah dirugikan akibat praktik Pungli selama ini. Harus dipetakan mana yang cepat dan tidak, agar nantinya menjawab harapan masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya berharap ada koordinasi dan supervisi yang baik dan terpusat dari presiden agar kerja Satgas Pungli efektif. Apalagi Satgas terdiri dari beberapa lembaga atau institusi.
“Artinya, jangan sampai hanya formalitas dan aksinya tidak kelihatan. Sehingga dinilai hanya sebagai sebuah pencitraan saja. Sebaiknya hal itu jangan terjadi sehingga diperlukan kordinasi dan supervisi,” tandasnya.
Pemerintah melalui peraturan presiden nomor 87 tahun 2016 membentuk Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Satgas bertugas memberantas praktik pungutan liar dengan mengoptimalkan pemanfaatan personel, satuan kerja, sarana dan prasarana, baik yang berada di kementerian atau lembaga maupun pemerintahan daerah.
Hingga Selasa (22/11/2016) tidak kurang sudah ada masuk laporan 10.520 masuk ke Satgas yang bersiaga 24 jam penuh tersebut.[Wan]