Doni Koesoema: STIP Harus Direformasi Secara Menyeluruh
Kamis, 12 Januari 2017
Indonesiaplus.id – Pasca tewasnya Amiruloh Adityas Putra karena dipukuli senior, berbagai pihak meminta Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) harus direformasi secara menyeluruh.
Tidak hanya mengeluarkan pelaku kekerasan atau pihak tak bertanggung jawab. Pasalnya, pembebastugasan Kepala STIP Capt Weku Frederik Karuntu dinilai bukan solusi dan tidak menyelesaikan akar masalah.
“Menghentikan atau mengevaluasi saja tidak cukup. Kuncinya terletak pada evaluasi di pembina, terutama paradigma dan konsepsi pendidikannya mesti dirubah,” ujar Pengamat Pendidikan Doni Koesoema di Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Kekerasan yang kerap terjadi di STIP, sebagai akibat adanya cara pandang salah dan membudaya dalam mendidik kedisiplinan siswa. Perubahan mesti segera dilakukan, mulai pembinaan, penerapan norma, aturan, hingga tradisi yang ada.
Dalam paradigma melatih kedisplinan yang terbangun di sekolah kedinasan seperti STIP justru mengabaikan norma yang ada. “Tujuan dari STIP utamanya membentuk karakter seseorang yang punya komitmen untuk melayani publik,” tandasnya.
Selain itu, ada banyak cara melatih kedisiplinan seorang siswa tanpa kekerasan. Salah satunya, menyelipkan program-program yang lebih menghaluskan budi. “Seperti para mahasiswa di STIP ini perlu diajak mengapresiasi seni, seperti nonton teater,” tandasnya.[Mor]