Direktur: Usai Bimtek Bakal Lahir Penulis Sejarah Melek Sejarah

Senin, 19 Maret 2018
Indonesiaplus.id – Untuk meningkatkan pembinaan bagi tenaga kesejarahan, khususnya di bidang Penulisan Sejarah.
Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penulis Sejarah.
“Setelah mengikuti Bimtek Penulisan Sejarah ini, kami berharap akan lahir para penulis sejarah yang melek sejarah, ” ujar Direktur Sejarah Triana Wulandari dalam sambutannya di Hotel Yunna, Lampung, Senin (19/3/2018) malam.
Tahun ini, Bimtek Penulisan Sejarah digelar di beberapa kota seperti Semarang, Lampung, Malang serta Bogor.
Peserta diutamakan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sejarah. Sehingga, peserta yang hadir terdiri dari beragam profesi dan pekerjaan.
Ada pertanyaan kenapa pemerintah merasa perlu menyentuh para peminat penulisan sejarah?
Hal ini merupakan jawaban dari berbagai masalah dari penulisan sejarah yang menulis tidak berdasarkan kaidah-kaidah penulisan sejarah secara baik dan benar.
Dari beberapa kali pelaksanaan Bimtek Penulisan Sejarah yang sudah digelar di Denpasar, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Padang, serta Lampung, peminatnya sangat banyak dan ini menggambarkan kebutuhan dalam bidang penulisan sejarah.
Peserta akan diberikan materi oleh para narasumber akademisi di bidang sejarah, di antaranya Pengantar Ilmu Sejarah; Metode Sejarah; Sejarah Lokal; Penulisan Sejarah, serta Bahasa Indonesia.
Perekrutan sendiri dilakukan melalui media form online, lalu diseleksi dan panitia akan menerima peserta yang betul-betul berminat dalam penulisan sejarah.
Di hari ketiga, setelah menerima materi dilanjutkan dengan Bimbingan Penulisan Sejarah dan peserta akan dibimbing dan diarahkan minat, tema, sumber, dan penajaman metode sejarah pada kerangka penulisan masing-masing peserta.
Pada hari ke empat, mereka akan isi dengan penyempurnaan kerangka penulisan yang akan menggambarkan tulisan lengkapnya.
Nantinya, media ini akan menjadi wadah untuk mempublikasikan abstrak tulisan mereka dan hasil utuhnya nanti jika sudah selesai tulisannya.
Selain itu, peserta akan diarahkan untuk mengikuti beberapa kegiatan terkait dengan penulisan sejarah, yaitu fasilitasi penulisan sejarah, penulisan artikel dan ilmiah sejarah di media jurnal sejarah.[Mor]