Minggu, 26 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Hasil penelitian teranyar dari European Medicines Agency (EMA) menyatakan, bahwa inhibitor atau zat penghambat kerja enzim, yaitu protein SGLT2 canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin untuk mengobati diabetes tipe 2 bisa memicu risiko amputasi tungkai bawah.
Para dokter perlu mempertimbangkan pengobatan dengan canagliflozin, jika pasien diabetes tipe 2 mengalami komplikasi pada kaki seperti infeksi.
Untuk itu, EMA merekomendasikan pasien diabetes tipe 2 untuk memeriksakan kaki dan menjalani perawatan secara rutin.
Penelitian EMA tersebut didukung Committee for Medicinal Products for Human Use itu juga telah dikirim ke Komisi Eropa untuk mendapat keputusan valid secara hukum di Uni Eropa.[Mas]
