ECONOMY

Dua Sentimen Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat

Indonesiaplus.id – Euforia penantian pasar terhadap pengumuman susunan menteri kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo, disambung dengan pergerakan rupiah yang kembali diprediksi menguat.

Menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim bahwa rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin, Selasa (22/10/2019) pada kisaran Rp14.055 per dolar AS hingga Rp14.115 per dolar AS.

Terdapat dua sentimen positif, yaitu dari kabinet Jokowi dan kedua ada sentimen eksternal seperti perkembangan positif dari negosiasi perdagangan AS dan China serta Brexit.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi penguatan rupiah berada di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Tanggapan pasar, kata Ariston, terhadap gambaran susunan menteri yang siap dilantik pada Rabu (23/10/2019) cukup positif dan pesona dari setiap calon menteri yang telah bertandang ke istana menumbuhkan optimisme di pasar.

“Ini masih belum jelas, tetapi pasar tampak sudah menanggapinya positif dan mendukung, ” ungkap Ariston kepada Bisnis, kemarin.

Terlebih Jokowi merangkul oposisi, sehingga setiap kebijakan pemerintah nantinya bisa didukung oleh sebagian besar parlemen menimbulkan kepastian politik yang berdampak positif terhadap rupiah.

Data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.081 per dolar AS, menguat 0,476% atau 67 poin dan menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik kedua di antara mata uang Asia lainnya.[sal]

Dua Sentimen Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat

Indonesiaplus.id – Euforia penantian pasar terhadap pengumuman susunan menteri kabinet periode kedua Presiden Joko Widodo, disambung dengan pergerakan rupiah yang kembali diprediksi menguat.

Menurut Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim bahwa rupiah berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan kemarin, Selasa (22/10/2019) pada kisaran Rp14.055 per dolar AS hingga Rp14.115 per dolar AS.

Terdapat dua sentimen positif, yaitu dari kabinet Jokowi dan kedua ada sentimen eksternal seperti perkembangan positif dari negosiasi perdagangan AS dan China serta Brexit.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi penguatan rupiah berada di kisaran Rp14.000 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Tanggapan pasar, kata Ariston, terhadap gambaran susunan menteri yang siap dilantik pada Rabu (23/10/2019) cukup positif dan pesona dari setiap calon menteri yang telah bertandang ke istana menumbuhkan optimisme di pasar.

“Ini masih belum jelas, tetapi pasar tampak sudah menanggapinya positif dan mendukung, ” ungkap Ariston kepada Bisnis, kemarin.

Terlebih Jokowi merangkul oposisi, sehingga setiap kebijakan pemerintah nantinya bisa didukung oleh sebagian besar parlemen menimbulkan kepastian politik yang berdampak positif terhadap rupiah.

Data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.081 per dolar AS, menguat 0,476% atau 67 poin dan menjadi mata uang dengan kinerja penguatan terbaik kedua di antara mata uang Asia lainnya.[sal]

]

Related Articles

Back to top button