BI Sebut Ada Empat Tantangan Utama Ekonomi Indonesia Pada 2017
Rabu, 25 April 2018
Indonesiaplus.id – Terdapat empat tantangan utama yang masih mengemuka di sepanjang 2017 di tengah berbagai momentum positif.
Sejumlah persoalan tersebut perlu terus diwaspadai dan diantisipasi dalam rangka menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng, dalam sambutannya di acara Diseminasi Buku LPI 2017 dengan tema ‘Mengoptimalkan Momentum, Memperkuat Struktur’, di Semarang, Rabu (25/4/2018).
Keempat tantangan, yaitu pertama, tantangan yang bersumber dari global akibat normalisasi kebijakan moneter beberapa negara maju.
Intensitas tekanan di pasar keuangan global sempat meningkat pada akhir triwulan III-2017 dan berisiko mengganggu stabilitas karena dapat memicu pembalikan modal asing dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Kedua, bersumber dari domestik yakni ruang fiskal yang masih terbatas. Hal ini kemudian berdampak pada kemampuan pemerintah dalam memberikan stimulus terhadap perekonomian dan memanfaatkan berbagai momentum positif,” katanya.
Sedangkan ketiga, tantangan berasal dari konsolidasi korporasi domestik yang meskipun sudah berangsur berkurang belum sepenuhnya berakhir.
“Sebagian korporasi kita masih cenderung menunda ekspansi usaha dan lebih fokus kepada pembenahan internal,” tandasnya.
Terakhir, yang keempat, fungsi intermediasi perbankan yang belum sepenuhnya pulih. Daya dorong perbankan terhadap proses pemulihan ekonomi menjadi terbatas. Hal itu dipengaruhi oleh permohonan kredit yang belum kuat dan lending standard yang tinggi.
“Tak terkecuali karena tantangan siklikal, pemulihan ekonomi juga dipengaruhi oleh sejumlah permasalahan struktural ekonomi domestik,” tandasnya.[Sal]