APJATI Gelar Indonesia–Japan Human Resource Matching Fair 2025 di Tokyo
Indonesiaplus.id — Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) menggelar Indonesia–Japan Human Resource Matching Fair 2025 di Tokyo, Jepang, sebagai upaya memperkuat kerja sama penempatan sumber daya manusia antara Indonesia dan Jepang.
Ketua Umum APJATI, Said Saleh Alwaini, menyampaikan bahwa hubungan kedua negara telah lama terjalin sebagai kemitraan strategis di bidang ketenagakerjaan. Saat ini, tercatat lebih dari 150 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) bekerja di Jepang, menjadikan Negeri Sakura sebagai salah satu negara tujuan utama penempatan tenaga kerja Indonesia.
Ia menambahkan, pemerintah menargetkan penempatan lebih dari 500 ribu PMI pada 2026, dengan prioritas pada skema Specified Skilled Worker (SSW). Target tersebut menuntut peningkatan kualitas pelatihan bahasa, kompetensi, serta profesionalisme calon pekerja. Pemerintah, lanjutnya, turut memberikan dukungan besar melalui program pelatihan untuk memenuhi standar kebutuhan pasar kerja Jepang.
“Kehadiran perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) dalam kegiatan ini menjadi bukti kesiapan APJATI mendukung penempatan tenaga kerja yang legal, modern, dan sesuai regulasi kedua negara,” ujar Said. Melalui forum ini, perusahaan Jepang dan P3MI diharapkan dapat membangun kolaborasi baru dan memperluas peluang kerja bagi tenaga kerja Indonesia.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Kuasa Usaha ad interim KBRI Tokyo, Renata Hutagalung, yang berharap Indonesia–Japan Human Resource Matching Fair 2025 dapat memberikan manfaat bagi seluruh peserta sekaligus memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Acara ini dihadiri perwakilan pemerintah Indonesia, Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KP2MI Dwi Setiawan Susanto, Direktur Representative SBI Nobuo Ando, perwakilan JP-MIRAI Shishido, serta 70 perusahaan Jepang dan 37 P3MI anggota APJATI.[had]





