Pengamat IT Sebut Bahaya Terlalu Telanjang di Media Sosial
Rabu, 9 November 2016
Indonesiaplus.id – Melalui media sosial berbagai hambatan komunikasi, seperti jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah lagi. Media sosial terbukti membawa efek positif kepada masyarakat, namun di samping itu, terdapat sisi gelapnya bisa meledak kapan saja layaknya bom waktu.
Saat ini, pengguna sudah terlalu ‘telanjang’ di media sosial dengan mengumbar segala informasi pribadi di dunia maya tersebut.
“Kita sudah terlalu ‘telanjang’ ke Twitter, Facebook, Uber, dan lainnya, karena kita sudah mengabaikan proteksi diri di internet,” tandas Head of Information System Concentration di Doctor of Computer Science Binus University, Harco Leslie Hendric Spits Warnars, di Jakarta, Kamis (6/11/ 2016).
Begitu mudahnya pengguna ‘menjual diri’ di dunia maya, tak sedikit para peretas yang memanfaatkan kelengahan itu, sehingga peretas semakin mudah untuk membobol akun media sosial atau email korbannya.
Juga, para pengguna media sosial terlalu ‘jujur’ untuk menyampaikan sesuatu, padahal itu merupakan informasi pribadi. Lebih baik memanipulasi informasi pribadi di media sosial, sehingga peretas atu penjahat siber akan sulit menembusnya.
“Seperti memotret anak kemudian diunggah ke media sosial. Itu kan riskan, karena bisa saja ada yang memanfaatkan untuk perdagangan anak. Meski tujuannya untuk berbagi kebahagiaan dengan keceriaan di keluarga kita, baiknya kita tidak terlalu banyak mengumbar informasi pribadi,” katanya.
Bukan tanpa sebab, ia pernah mengalami sendiri, saat sedang sekolah di Inggris, ada orang yang mengaku dirinya tengah dirawat rumah sakit dan memerlukan biaya pengobatan sesegera mungkin. “Bukan untuk menimbulkan paranoid. Alangkah baiknya untuk menjaga informasi pribadi,” katanya.[Mas]