Uncategorised

CASS Prediksi Perekonomian China Melambat di Posisi 6,3 Persen

Kamis, 21 Desember 2017

Indonesiaplus.id – Tahun ini perekonomian China menunjukkan perbaikan, namun sedikit melambat tahun depan. Terlihat investasi pemerintah berkurang seiring kebijakan pemimpin negara yang mengalibrasi ulang dinamika pertumbuhan ekonomi setempat.

Perkiraan Akademi Ilmu Pengetahuan Sosial China (CASS) lebih baik dibandingkan pandangan sebelumnya. Mereka memperingatkan kemungkinan gejolak dari kecenderungan proteksi Presiden AS Donald Trump.

Prediksi CASS bahwa ekonomi China tahun ini sekitar 6,8 persen dan turun menjadi 6,7 persen tahun depan. Perkiraan tersebut muncul saat pemimpin China melakukan pertemuan yang dikenal sebagai Konferensi Kerja Ekonomi Pusat. Pertemuan berlangsung tertutup di Beijing beberapa waktu lalu.

Dalam konferensi ini akan memetakan rencana tahun depan dan diharapkan dapat menguraikan kebijakan untuk menerapkan dorongan Presiden Xi Jinping terhadap kualitas pertumbuhan sebagai pengganti target pertumbuhan tinggi.

Proyeksi CASS lebih tinggi dari target proyeksi pemerintah sekitar 6,5 persen dari tahun sebelumnya 6,7 persen. Tingkat tersebut paling lambat selama seperempat abad terakhir.

Sementara itu, dalam laporan tahun lalu, CASS memperkirakan ekonomi China tumbuh 6,5 persen pada 2017. Investasi negara dan ekspor telah mendorong pertumbuhan ekonomi China.

Namun, perkiraan investasi aset tetap melambat menjadi 6,3 persen tahun depan. Indikator utama menunjukkan, pertumbuhan 7,2 persen dalam 11 bulan pertama tahun ini.

Sedangkan perekonomian tumbuh 6,8 persen pada Juli-September, mengikuti 6,9 persen pada dua kuartal sebelumnya. Namun, CASS memperkirakan turun menjadi 6,7 persen dalam tiga bulan terakhir.

Presiden Xi mengindikasikan bersedia menerima pertumbuhan lebih rendah karena China menangani risiko keuangan dan polusi berat. Dia menekankan dengan meninggalkan target pertumbuhan baru saat pidato di depan Kongres pekan lalu.

CASS tidak yakin prospek perdagangan global karena Trump memulai kebijakan nasionalisme ekonomi dan politik. Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunganya yang dapat memicu pelarian modal dari China.

“Trump mengatakan Amerika pertama. Amerika bos dari segalanya. Kepentingan Amerika prioritas,” kata peneliti di Kementerian Perdagangan Jin Baisong.

“Jika jenis kebijakan hegemoni ini berlaku, dengan mereka mempertimbangkan China tidak adil terhadap perdagangan kita, keputusan kebijakannya bisa sangat sengit.”.[Sal]

Related Articles

Back to top button