Ilmuan Klaim 2050 Kecerdasan Buatan Bisa Bikin Manusia Abadi

Jumat, 23 Februari 2018
Indonesiaplus.id – Diklaim gabungan rekayasa genetika dan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) akan membuat hidup manusia abadi.
Hal itu disampaikan imuwan futurologist terkemuka, Ian Pearson, bahwa kemajuan kecerdasan buatan dapat menciptakan badan dengan sistem yang berbasis komputer untuk tetap hidup setelah tulang, daging dan darah tidak lagi berfungsi.
“Rekayasa genetika ini dapat memperpanjang hidup dengan mengurangi dan membalikkan penuaan sel,” ujar Pearson, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (19/2/2018).
Prediksi Pearson pada 2050, manusia bisa hidup lebih lama dari batasan fisik. Rekayasa genetika dengan AI akan menjadi daya tarik orang banyak. Juga, dunia maya bisa diciptakan agar orang bisa mengunggah kesadaran mereka setelah tubuh mereka mati.
Pekan lalu, sebuah pameran di World Government Summit di Dubai memamerkan Hybrid Intelligence Biometric Avatar (HIBA). HIBA adalah hasil dari beberapa penelitian dan menyimpulkan bahwa manusia akan bergabung melalui kesadaran kolektif AI, yang memungkinkan manusia pada tahun 2050 berkomunikasi dari otak ke otak.
Ide Pearson selangkah lebih maju dengan mengklaim bahwa manusia tidak hanya dihubungkan oleh sistem komputer di tahun 2050, bahkan manusia akan tinggal di dalam sistem yang berbasis komputer.
“Kesadaran manusia akan diupload ke server online dan manusia bisa menggunakan badan dengan sistem berbasis komputer untuk menghuni dunia nyata. Saat ini, teknologi telah mengikat dengan cepat dan banyak orang yang percaya dengan ini, ” katanya.
Salah satu indikator kemajuan di bidang ini adalah adanya boneka seks yang terlihat mirip manusia. Menurut dia, dalam 3 dekade lagi boneka tersebut akan telihat lebih hidup. Di Australia, pikiran manusia bisa diunduh kedalam tubuh dengan sistem berbasis komputer.
“Pada 2050, kehidupan hanya benar-benar untuk orang kaya dan terkenal. Namun, hanya ada satu yang membuat manusia tersebut mengalami kematian, dengan menggunakan rekayasa genetika juga membangun tubuh baru,” tandasnya.[Sam]