POLITICS

Yudi Latif: Fokus UKP-PIP Bakal Sasar Generasi Milenial

Sabtu, 10 Juni 2017

Indonesiaplus.id – Fokus dari Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) untuk membenahi pendidikan tentang Pancasila. Dimulai dari pembenahan yang menyasar generasi milenial.

“Betul pada generasi milenial lah. Pancasila ini jadi lifestyle,” ujar Ketua UKP-PIP Yudi Latief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6/2017).

Pihaknya siap duduk bersama berbagai kementerian terkait untuk menyusun materi pembelajaran dan metode deliverinya. Terutama Kemendikti, bila ingin menjadikan Pancasila kembali menjadi pelajaran wajib.

“Ini dalam waktu singkat, tapi harus meniggalkan jejak panjang, harus masuknya ke institusi pendidikan,” katanya.

Selain itu, UKP-PIP akan mengutamakan pembinaan ideologi Pancasila di ruang publik. Caranya dengan menggalakkan jaringan-jaringan seperti bloger. Juga, akan menarik kelompok-kelompok yang punya konsen terhadap isu Pancasila.

“Mengutamakan Pancasila di ruang publik dan event-event, lewat festival-festival anak muda, film-film pendek yang menceritakan berbagai sisi Pancasila. Pokoknya ruang publik kita diisi aktivitas, lomba-lomba, mungkin award-award di bidang itu,” katanya.

UKP PIP resmi dilantik Presiden Joko Widodo dengan sembilan dewan pengarah dan satu kepala, Rabu (7/6/2017). Pelantikan berdasarkan Keppres Nomor 31/M/2017 tentang pengangkatan pengarah dan ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Dewan pengarah diisi mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, mantan Wakil Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Ketua MUI KH Ma’ruf Amin, mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Syafii Maarif.

Juga, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Andreas Anangguru Yewangoe, Ketua Umum Ketua Umum Pengurus Harian Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Dewan Pengawas Majelis Buddhayana Indonesia Sudhamek.

Kepala UKP-PIP diisi oleh Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia (PSIK-Indonesia), Yudi Latief.[Mus]

Related Articles

Back to top button