Wapres Jusuf Kalla Ajak Generasi Muda Jadi Pengusaha
Selasa, 25 April 2017
Indonesiaplus.id – Untuk mempersempit kesenjangan ekonomi di Indonesia, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Salah satunya, dengan mendorong minat masyarakat untuk menjadi wirausaha.
“Saat ini, generasi muda masih mengharapkan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) ketimbang pengusaha. Peluang menjadi PNS makin kecil. Mahasiswa mau jadi apa? Kalau dulu mungkin jadi PNS, sekarang mau nangis, jadi PNS juga sudah susah. Karena yang diterima tiap tahun hanya berapa. Sarjana 10 ribu,” ujar Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dalam acara Kongres Ekonomi Umat Islam Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin (24/4/2017).
Indonesia mengalami kekurangan pengusaha, jika dibandingkan dengan negara seperti Tiongkok, jumlah pengusaha muda Indonesia masih jauh tertinggal. Tiongkok perlu ditiru lantaran setiap keluarga mendidik keturunannya menjadi pengusaha. Sementara itu, di Indonesia, tidak semua keturunan menjadi pengusaha.
“Sederhana sekali, pengusaha Tionghoa kalau punya anak lima, lima-limanya jadi pengusaha. Sedangkan kita ini anak lima, satu jadi pengusaha, PNS, tentara dan sebagainya, sehingga tidak bertambah,” katanya.
Ada cara lain untuk menciptakan kalangan profesional, yaitu dengan membangun perusahaan perintis atau startup yang dilakukan generasi muda. “Jadi tidak ada cara lain, mereka harus masuk profesional. Itu yang harus kita dorong,” tandasnya.[Mus]