Indonesiaplus.id – Ketua umum PPP nanti ditentukan sesuai keputusan Muktamar PPP IX yang digelar secara fisik dan online di beberapa zona dengan berpusat di Kota Makassar pada 18 sampai 21 Desember 2020.
“Menanggapi Suharso berpeluang besar menjadi Ketum PPP, semua kami serahkan ke muktamirin,” ungkap Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi, Senin (7/12/2020).
Calon yang mendeklarasikan diri sebagai Ketum PPP di antaranya Suharso Monoarfa yang merupakan PLT ketum PPP serta Menteri PPN/Kepala Bappenas.
Juga, ada Taj Yasin Maimoen yang merupakan Wagub Jateng/Ketua DPC Jepara yang mendeklarasikan beberapa waktu lalu di Semarang. Termasuk, Rusli Effendi sebagai ketua DPP yang menyatakan kesiapannya di hadapan DPW-DPC PPP se Riau.
“Dari sejumlah nama yang disebut bakal maju seperti Mardiono (anggota Wantimpres) dan Akhmad Muqowam (Senior PPP) dinilai punya peluang untuk maju,” ungkap Achmad.
Kondisi ini menunjukkan kader PPP banyak yang mumpuni dan proses demokrasi berjalan maksimal di internal PPP. “Jadi, kami berharap nanti yang menjadi Ketum PPP itu mampu membawa PPP menjadi nama yang besar, punya kapasitas serta punya jaringan luas dan terbukti,” ungkapnya.
Figur Suharso Monoarfa diprediksi memiliki peluang besar menjadi ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendatang. Terlebih, Suharso masih menjadi PLT Ketua Umum di PPP dan otomatis tahu kondisi internal di PPP.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, bahwa peluang ini dilihat salah satunya dari Suharso masih menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas.
“Gini ya, saya melihat Suharso menjadi PLT Ketua Umum di PPP otomatis dia tahu kondisi internal di PPP. Juga menteri jelas dekat dengan pihak eksternal seperti menteri lain dan presiden. Suharso terang-teranggan kampanye di berbagai daerah kabupaten dan kota,” tandas Ujang, Senin (7/12/2020).[mus]
