Siti Zuhro Menilai Nasib Partai Hanura Berada di Tangan Wiranto
Selasa, 16 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Sosok Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Jenderal TNI (Purn) Wiranto akan mampu menyelesaikan konflik internal partai.
Pasalnya, sebagai pendiri Hanura juga berpengalaman di dunia politik sehingga bisa memahami cara menyelesaikan konflik internal yang berujung saling pecat antara Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) dengan Sekretaris Jenderal Sarifuddin Suding.
“Saya kira, Wiranto sebagai pendiri Partai Hanura memahami secara baik partai yang didirikan ini dan para kader di Hanura,” ungkap Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengungkapkan, Selasa (16/1/2018).
Kehadiran Wiranto, kata Siti, untuk menghentikan konflik internal tersebut, karena apabila dibiarkan berlarut-larut justru akan menjalar sampai ke kader tingkat paling bawah. Konflik tersebut, sedikit atau banyak akan mempengaruhi elektabilitas para calon kepala daerah yang diusung Hanura.
“Bila tidak segera diatasi, konflik Hanura bisa berubah menjadi partai yang menjadi dualisme kepengurusan. Hal ini yang akan berpengaruh terhadap elektabilitas calon-calon yang diusung Hanura di Pilkada 2018,” katanya.
Pada 15 Januari kemarin, Sarifuddin menggelar rapat bersama pengurus Hanura di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Pada rapat itu OSO dilengserkan dari kursi jabatannya sebagai Ketua Umum Hanura atas dasar permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyatakan mosi tidak percaya.
Tak mau kalah, kubu OSO menggelar rapat juga dengan sejumlah loyalisnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam rapat tersebut Sarifuddin dinyatakan dipecat telah menggelar rapat liar dan ilegal tanpa sepengetahuan Ketum yang dianggap telah merusak partai Hanura.[Mus]