Pengamat: 2,3 Juta Pendukung Ahok-Djarot Bisa Jadi Alat Kontrol

Sabtu, 14 Oktober 2017
Indonesiaplus.id – Keberadaan 2,3 juta masyarakat yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dianggap tidak perlu dikhawatirkan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. Sebab, mereka bisa jadi kontrol buat mereka.
Menurut pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heriyanto, pemilih pasangan Basuki dan Djarot sangat loyal dengan militan diperlihatkan sejak kampanye hingga putaran kedua pilkada.
Dukungan masih diperlihatkan 2,3 juta warga DKI Jakarta itu. Anies dan Sandi punya pekerjaan rumah yang berat buat merangkul mereka. “Ini sebenarnya berkah, mereka bisa jadi kontrol,” ujar Gun gun dalam diskusi di Jalan Cikini Raya, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2017).
Seorang pemimpin, kata Gun gun, cenderung mengambil kebijakan dan keputusan yang bersifat cari aman, jika tak ada kontrol terhadap pemerintahannya. Dengan kontrol dari 2,3 juta warga DKI yang tak memprediksi mereka menjadi pemimpin ini bisa membuat Anies dan Sandiaga bekerja dengan cepat.
Selain itu, Gun gun menyoroti 100 hari pemerintahan Anies dan Sandi. Ia menilai, gubernur baru Jakarta ini bisa menggunakan 100 hari pertama untuk konsolidasi.
Juga, Anies dan Sandi telah membuat tim sinkronisasi untuk memudahkan transisi kepemimpinan. Tim transisi, kata dia, bisa membuat skala prioritas yang harus dikerjakan. “Saya kira Pak Anies masuk ke lingkungan baru. Kalau tidak ada kesan di awal, akan sulit, ” katanya.
Dijadwalkan Senin (16/10/2017) Anies dan Sandi akan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pelantikan tersebut menyusul berakhirnya masa jabatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober.
Pasangan Anies dan Sandi mengalahkan pasangan Ahok dan Djarot di putaran kedua dengan perolehan 57,96% suara atau sebanyak 3.240.987 suara. Sementara pasangan Ahok dan Djarot mendapat suara sebanyak 42,04% atau 2.350.366 suara.
Pada 5 Mei 2017, KPU DKI Jakarta menetapkan pasangan Anies dan Sandiaga sebagai peraup suara terbanyak di Pilkada DKI.[Mus]