POLITICS

Kondisi Membaik, Novel Baswedan Segera Pulang ke Indonesia

Selasa, 1 Agustus 2017

Indonesiaplus.id – Perkembangan terus membaik di kedua mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan paska menjalani perawatan lebih dari tiga bulan di Rumah Sakit (RS) Singapura.

“Sudah ada perkembangan bagus untuk matanya,” ujar Kakak Novel Baswedan, Taufik Baswedan di Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Seiring berangsur pulih keadaan Kasatgas kasus korupsi e-KTP itu, kemungkinan besar Novel akan segera kembali ke Indonesia dalam waktu dekat. Namun, masih harus melalui persetejuan tim dokter yang menanganinya. “Doanya aja yah. Kami tetap menunggu kabar dari dokter dulu,” kata Taufik.

Terkait pertemuan antara Presiden dan Kapolri Jenderal, Taufik menyampaikan aspirasi adiknya itu. Menurut dia, Novel sebenarnya menginginkan adanya tim pencari fakta (TPF) guna mengungkap kasus teror yang menjadi misteri hampir tiga bulan lebih itu. “Semoga Presiden segera merespon untuk membentuk TPF,” ujar Taufik menyampaikan aspirasi adiknya itu.

Sebelumnya, lantaran tak kunjung terungkap, Presiden Jokowi dengan tegas mengeluarkan instruksi kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk segera mengungkap kasus teror Novel Baswedan yang hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Usai pertemuan itu, Tito langsung merilis satu buah sketsa wajah yang diduga kuat merupakan salah satu pelaku aksi teror tersebut. Meskipun hal itu baru dilakukan setelah lebih dari 100 hari dari kejadian. Adapun ciri-cirinya adalah, seorang pria berkulit sawo matang dengan rambut ikal keriting dan tinggi badan sekira 167 me‎ter.

Di terpisah, Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai, pemanggilan Presiden terhadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam pengungkapan kasus teror penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menjadi atensi atau perhatian khusus.

Pasca adanya pemanggilan tersebut Kapolri harus mampu mengungkap siapa pelaku teror yang mengakibatkan mata Novel mengalami kerusakan. “Paling tidak pemanggilan itu menjadikan Kapolri semakin berusaha untuk mengungkap pelakunya,” tandas politisi PKS itu.

“Kami apresiasi kepada Kapolri dan jajarannya yang telah mampu membuat sketsa wajah yang diduga pelaku kejahatan terhadap Novel,” katanya.

Soal pernyataan Novel yang mengatakan adanya keterlibatan Jenderal di kalangan Polri, Nasir menuturkan, kepolisian butuh waktu dalam melakukan investigasi mengenai isu tersebut. Apalagi, itu baru pernyataan Novel kepada salah satu media asing saat melakukan wawancara.

“Polri melakukan investigasi. Ini butuh waktu karena Novel Baswedan mensinyalir ada oknum jenderal di balik peristiwa kejahatan yang dia alami. Kita kan gak tahu jenderal yang mana? Jenderal baju coklat atau baju hijau? Jenderal sudah pensiun atau masih aktif?” tandasnya.

Nasir merasa prihatin dengan apa yang dialami oleh Novel Baswedan. Lebih dalam, Nasir menegaskan bahwa dengan tidak terungkapnya kasus ini maka tidak akan diketahui motif sebenarnya dari teror tersebut.

“Selama tidak ditemukan pelaku sebenarnya, maka motif kasus ini tidak pernah terungkap. Apakah benar karena terkait kasus korupsi yang ditangani Novel Baswedan atau urusan pribadi pelaku dengan Novel Baswedan,” katanya.[Mus]

Related Articles

Back to top button