Senin, 1 Januari 2018
Indonesiaplus.id – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai bahwa tensi politik bakal terus memanas dengan masih menyisakan efek Pilkada Jakarta tahun 2017.
“Indonesia memasuki tahun politik di 2018, yaitu Pilkada serentak dan persiapan Pemilu 2019. Faksi politik mulai bermunculan seperti yang dilakukan Gerindra, PKS, PAN, yang bakal solid di 5 pilkada,” ujar Adi, Senin (1/2/2018).
Pengamat politik UIN Jakarta ini menilai pilkada kali ini adalah pemanasan menghadapi Pemilihan Presiden 2019. Koalisi ketiga partai tersebut bukan sekadar ingin mengulang kesuksesan Pilkada Jakarta.
“Faksi Gerindra, PKS dan PAN ini mesti dibaca sebagai upaya menjajal kemungkinan koalisi menghadapi Pilpres 2019,” katanya.
Para elite dan aktor-aktor politik yang bakal bertarung belajar banyak dari Pilkada Jakarta. Termasuk tidak banyak menyinggung agama lain, seperti yang kemudian menjerat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Bukan hanya fatal, tapi juga akan memancing kegaduhan,” ucapnya.
Seperti diketahui bahwa PKS-Gerindra-PAN resmi menyatakan solid berkoalisi di 5 pilkada, yakni di Jawa Barat, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Maluku Utara, serta Jawa Tengah.[Mus]
