NATIONAL

Tak Sekedar Tegakkan Aturan, Mensos: Penutupan Lokalisasi Angkat Martabat Manusia

Selasa, 15 Mei 2018

Indonesiaplus.id – Penutupan lokalisasi tak sekedar melaksanakan aturan perundang-undangan, melainkan mengangkat harkat dan martabat, serta mempersiapkan masa depan mantan penghuni lebih baik.

“Negara berkewajiban mengangkat harkat dan martabat, mempersiapkan masa depan lebih baik mantan penghuni lokalisasi, serta yang tak kalah penting adalah prostitusi bertentangan dengan ajaran agama, ” ujar Menteri Sosial Idrus Marham di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa (15/05/2018).

Tahapan penutupan lokalisasi di kabupaten yang menghadap ke Laut Jawa ini berjalan sesuai rencana. Penutupan lokalisasi tersebut, sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Prostitusi Menuju Indonesia Bebas Lokalisasi Prostitusi Tahun 2019 di Jakarta pada 19 April 2018.

Rapat koordinasi, kata Mensos, dihadiri bupati / wali kota dan kepala dinas sosial provinsi serta kepala dinas sosial kabupaten/kota yang di wilayahnya masih terdapat lokalisasi prostitusi.

“Tindak lanjut seperti hari ini menutup tiga lokasi di Dukuh Mola di Simpang Kodok dan di RT 12 Desa Sungai Pakit. Sebab, prostitusi perbuatan amoral bertentangan dengan ajaran agama apapun dan termasuk tindak kejahatan perdagangan orang atau trafficking,” katanya.

Ditutupnya lokalisasi di Kotawaringin Barat berarti sudah 151 dari total 168 lokalisasi prostitusi di Indonesia yang berhasil ditutup. Lokalisasi yang belum ditutup masih ada 17 berada di 10 provinsi dan 15 kabupaten dan kota.

“Para mantan penghuni lokalisasi akan dipulangkan ke keluarganya di daerah masing-masing. Kemensos telah menyiapkan dana pendukung, berupa bantuan stimulan usaha, jaminan hidup dan transport lokal, ” katanya.

Selain itu, Kemensos bersama Pemda bisa mengintervensi program, baik melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, bahkan Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE).

“Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Bupati Nuhidayah atas kerja sama yang baik, sehingga sebelum penutupan pemda sudah memberikan penjelasan detil dan sosialisasi terkait ide kepada semua pihak termasuk penghuni lokalisasi, ” tandasnya.

Pasca lokalisasi ditutup, tahap selanjutnya Pemda memulangkan dan melakukan pendampingan agar para mantan penghuni lokalisasi memiliki rutinitas dan keterampilan produktif sehingga bisa menjamin masa depan mereka lebih baik.[Sap]

Related Articles

Back to top button