Sumba Barat Daya Diguncang Gempa 4,5 SR
Sabtu , 22 April 2017
Indonesiaplus.id – Gempa berkekuatan 4,5 SR mengguncang wilayah Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (21/4/2017) malam. Namun, gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Demikian dilaporkan stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Kupang, bahwa gempa bumi tektonik dengan kedalaman 76 kilometer itu terjadi pada sekitar pukul 23.09.26 Wita itu berada di lokasi pada 09.16 Lintang Selatan 118,64 bujur timur atau sekitar 69 kilometer Barat Laut Sumba Barat Daya-NTT.
Selain itu, gempa serupa dengan kekuatan yang sama, yaitu 4,5 skala Richter (SR) mengguncang wilayah Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat malam.
Dilaporkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa gempa bumi di Kabupaten Bima itu terjadi pada pukul 22.06 WIB yang berlokasi di 8.72 derajat Lintang Selatan dan 118.83 derajat Bujur Timur dengan kedalaman 113 kilometer.
Menurut Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kelas 1 Kupang Hasanudin, daerah tumbukan lempeng Hindia-Australia yang bergerak menekan lempeng Eurasia di sebelah barat Pulau Sumatera dengan pergerakan 7 centimeter per tahun selalu menjadi daerah potensial gempa.
Setiap gempa mempunyai siklus dan ada wilayah yang sudah lama belum ada catatan gempa besar atau seismic gap, pertama di kawasan mulai Pulau Pagai sampai sampai Pulau Enggano. Kedua daerah yang melingkari Pulau Siberut, Sipora, dan Pagai.
Di kedua zona itu belum pernah ada catatan gempa besar sehingga potensi terjadinya gempa dahsyat tinggal menunggu waktu. Dari hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan dampak gempa bumi, berupa guncangan dirasakan warga setempat.
Warga terkejut dan berhamburan keluar rumah begitu merasakan guncangan gempa. Hingga kini, belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi. Sehingga, jenis gempa bumi berkedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini, Lempeng Indo-Australia menhunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun mengalami deformasi/patahan batuan tepat di Zona Benioff bawah lepas pantai selatan Pulau Bali. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).[Sap]