Sepanjang Minggu, Gunung Krakatau Alami 153 Kegempaan
Senin, 12 November 2018
Indonesiaplus.id – Tak kurang dari 153 kali kegempaan letusan sepanjang pengamatan Minggu (11/11/2018) hingga Senin (12/11/2018) dini hari dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, di Provinsi Lampung.
Sepanjang waktu tersebut, teramati sembilan kali letusan setinggi 300-600 meter warna asap kelabu. Dari rilis yang dikirimkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Bandarlampung pada Senin.
Laporan diteruskan dari Jumono, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau menggunakan CCTV ada sinar api dan lontaran lava pijar periode pengamatan 11 November 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB.
Selain mengalami kegempaan Letusan 153 kali, juga amplitudo 50-58 mm, durasi 24-195 detik dan embusan 175 kali, amplitudo 6-20 mm, durasi 25-579 detik. Tremor Harmonik 2 kali, amplitudo 16-30 mm, durasi 51-103 detik.
Sedangkan, untuk Vulkanik Dangkal 80, amplitudo 5-12 mm, durasi 5-15 detik. Vulkanik Dalam 4 kali, amplitudo 35 45 mm, S-P 2.4-3.1 detik, durasi 10-17 detik. Tremor Menerus amplitudo 2-20 mm dominan 3 mm.
Namun, selama pengamatan cuaca mendung dan hujan dari Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl). Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan barat. Suhu udara 24-32 derajat Celsius, kelembapan udara 70-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Juga, secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 600 m di atas puncak kawah.
Berdasarkan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level II (Waspada). Direkomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak mendekati kawah dalam radius dua km dari kawah tersebut.[sap]