NATIONAL

Rawan Jelang Pilkada, Bansos PKH dan Rastra Agar Dikawal

Selasa, 17 Januari 2017

Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta, bantuan pangan dari awalnya subsidi pangan agar disegerakan didistribusikan kepada warga yang berhak menerima, terlebih pada masa pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Kami minta tolong agar bantuan pangan agar segera didistribusikan kepada warga yang berhak menerima, sehingga tidak ada klaim dari pihak ini dan itu terkait dengan pilkada, ” ujar Mensos saat peluncuran e-Warong PKH-KUBE, Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera Mandiri (KMIS) untuk Penyaluran Bantuan Sosial dan Subsidi di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (17/1/2017).

Tak hanya disegerakan, kata Mensos, juga mengajak agar semua pihak memonitor dan turut mengawasi pendistribusian bantuan pangan. Sebab, pangan merupakan kebutuhan dasar bagi keluarga yang kurang mampu.

“Harus didistribusikan sesegera mungkin, namun harus tetap dikawal oleh semua pihak terutama menjelang pilkada. Juga, bantuan pangan itu memang kebutuhan dasar dari keluarga yang kurang mampu, ” ucapnya.

Keluarga kurang mampu tidak hanya menerima bantuan pangan. Tetapi, menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dalam bentuk kartu kombo yang multifungsi.

“Melalui kartu kombo yang multufungsi tersebut, setiap penerima manfaat PKH bisa mengakses di electronic warung gotong royong (e-warong) untuk mengetahui isi dari tabungannya, juga kartu menjadi bagian dari penerima bantuan pangan, ” katanya.

Perbedaan mendasar dari subsidi pangan, yaitu setiap penerima harus menerima beras dalam kondisi apapun. Tetapi bantuan pangan menjadikan peneriam bisa memilih sendiri kualitas beras bisa medium maupun super.

“Bantuan pangan menjadikan setiap penerima bebas memilih beras yang hendak dikonsumsi keluarganya saperti apa, bisa beras berkualitas medium ataupun super tergantung pilihannya masing-masing, ” tandasnya.

Khusus distribusi bantuan sosial (bansos) PKH dan bantuan pangan atau beras sejahtera (rastra) di Salatiga ini semuanya sudah tuntas dalam format non tunai.

“Hari ini di Salatiga bansos PKH dan bantuan pangan atau rastra sudah tuntas didistribusikan secara non tunai, sehingga bisa diakses melalui e-warong yang tersedia, ” tandasnya.

Setiap bulan bantuan pangan ditopup Rp 110 ribu ke dalam kartu kombo penerima. Tapi berbeda dengan PKH yang bisa dicairkan 4 kali dalam setahun atau tiga bulan sekali.

“Bansos PKH itu dicairkan 4 kali dalam setahun atau tiga bulan sekali. Untuk bantuan pangan setiap bulan ditopup Rp 110 ribu ke dalam kartu kombo setiap penerima bantuan, ” katanya.

Kelebihan lain dari kartu kombo tersebut, yaitu dijamin setiap uang yang tersisa di dalamnya tidak akan hangus ataupun hilang. Melainkan akan otomatis terakumulasi pada bulan berikutnya dan ditambah topup baru.

“Kalau warga lagi tidak ada keperluan biasa kapan saja ke e-warong lagi, uang yang tersisa dijamin tidak akan hilang ataupun hangus dan otomatis akan terakumulasi topup baru pada bulan berikutnya, ” pungkasnya.[Hmd]

Related Articles

Back to top button