Presiden Minta Diksar Harus Terukur dan Bukan Kekerasan
Sabtu, 28 Januari 2017
Indonesiaplus.id – Kegiatan Mapala Universitas Islam Indonesia (UII), Pendidikan dasar (Diksar) ‘The Great Camping (TGC) Yogyakarta menyebabkan 3 mahasiswa tewas.
Ketiga mahasiswa UII yang tewas itu, adalah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20) Muhammad Fadli (19) dan Syaits Asyam (19). Selain korban tewas, 10 mahasiswa lain juga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit Jogja International Hospital.
Mereka diduga mengalami kekerasan saat mengikuti kegiatan TGC di lereng selatan Gunung Lawu di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, pada 13-20 Januari 2017.
Kasus berujung dengan mundurnya, Rektor UII Harsoyo dari jabatan Rektor sebagai bentuk pertanggunhjawaban moral.
Presiden Joko Widodo menanggapi kejadian kekerasan di dunia perguruan tinggi tersebut, bahwa di perguruan tinggi, Universitas, Institut, Politeknik manapun tidak diperbolehkan adanya pelatihan yang menggunakan kekerasan.
Pendidikan dasar atau pelatihan harusnya dilakukan secara terukur. Bukan dengan kekerasan. “Di manapun, yang namanya pendidikan dasar itu pelatihan terukur, bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menyebabkan kematian. Itu sudah masuk kriminal,” ujar Presiden Jokowi saat membagikan Kartu Indonesia Pintar(KIP) di SMKN 2 Pengasih, Kulonprogo, DIY, Jumat(27/1/2017).[Sap]