Peralatan Manual Basarnas Cari Korban Longsor Cisolok Sukabumi

Rabu, 2 Januari 2019
Indonesiaplus.id – Personel Badan SAR Nasional Kantor Pencarian dan Pertolongan
Bandungdibantu petugas gabungan mencari para korban bencana tanah longsor di Cisolok
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat secara manual.
“Hingga saat ini pencarian dilakukan secara manual karena alat berat belum bisa masuk ke
titik lokasi longsor karena akses jalan sulit,” kata juru Bicara Basarnas Bandung, Joshua
Banjarnahor melalui siaran tertulis, Selasa (1/1/2019).
Para personel tim dari Kantor Basarnas Bandung, Jakarta dan Kantor Pusat Basarnas telah
diterjunkan melakukan pencarian warga yang menjadi korban terdampak bencana tanah
longsor Sukabumi.
Mereka langsung diterjunkan ke lokasi kejadian musibah setelah mendapatkan laporan
peristiwa longsor menimbun pemukiman rumah penduduk, Senin (31/12/2018) sore.
“Upaya pencarian pada pagi hari, ada pun unsur dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, pemerintah setempat, Pramuka, warga dan potensi SAR lainnya,” ujarnya.
Menurut Joshua, akses ke lokasi musibah longsor cukup sulit dengan kondisi jalan yang
sempit. Sehingga menjad kendala bagi kendaraan berat untuk masuk ke lokasi.
Sedangkan petugas lainnya, sudah melakukan pengamanan untuk memudahkan akses mobil ambulans keluar masuk mendekati lokasi kejadian longsor Sukabumi.
“Dalam beberapa radius kilo dari lokasi jalan sudah diblok dengan keamanan desa setempat untuk memudahkan akses ambulans masuk ke lokasi,” ujarnya.
Bencana longsor telah menimbun rumah penduduk yang berpenghuni 32 keluarga atau 101
jiwa.
Sementara untuk hasil pencarian sementara, kata Joshua, korban selamat 63 orang, korban luka berat tiga orang, meninggal dunia sembilan orang, dan 26 orang dinyatakan hilang.
Masyarakat diimbau atau keluarga korban untuk tidak mendekati lokasi longsor karena
kondisi tanah yang masih labil.
“Kami tidak mengharapkan longsor susulan namun kami tetap mengutamakan
keselamatan,” ungkapnya.
Warga maupun sanak saudara yang ingin mengetahui nasib korban agar mendatangi Posko Terpadu.
Selain itu, para petugas gabungan, termasuk wartawan untuk selalu memperhatikan
keamanan diri ketika memasuki bencana longsor karena kondisi tanah masih labil.
“Semua pihak agar memperhatikan keamanan dikarenakan tanah labil dan berlumpur
ditambah di bukit atas masih banyak materil tanah dan batu besar,” pungkasnya.[sap]