NATIONAL

Pengamatan BPPTKG: Tercatat 6 Kali Gempa Guguran Gunung Merapi

Indonesiaplus.id – Gunung Merapi mengalami enam kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Selasa (23/6/2020), mulai pukul 00.00-24.00 WIB.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan tertulis di Yogyakarta.

“Selain gempa guguran pada periode pengamatan itu tercatat tiga kali gempa tektonik dan enam gempa hembusan, satu kali gempa frekuensi rendah, serta tiga gempa fase banyak, ” ujar Hanik.

Hasil pengamatan visual, kata Hanik, tampak jelas asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi berintensitas tipis, sedang hingga tebal dengan ketinggian 75 meter di atas puncak.

Sedangkan pada periode pengamatan sejak Selasa pukul 00.00 WIB hingga Rabu pukul 06.00 WIB, BPPTKG tidak mencatat adanya guguran lava yang keluar dari Gunung Merapi.

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, juga mengalami letusan eksplosif dua kali pada Ahad pagi.

Menurut BPPTKG bahwa letusan Gunung Merapi pertama terjadi pukul 09.13 WIB dan letusan kedua terjadi pada 09.27 WIB. Erupsi kedua tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm, durasi 328 detik dan 100 detik

dengan tinggi kolom erupsi mencapai ± 6.000 meter dari puncak.

BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

Selain itu, BPPTKG mengimbau warga tak ada aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Juga, warga tak terpancing isu-isu mengenai meletusnya Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya.

“Tetap mengikuti arahan dari aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau bisa kantor BPPTKG, juga di media sosial BPPTKG, ” pungkas Hanik.[sap]

Related Articles

Back to top button