P3E: Citra Satelit Tumpahan Minyak Meluas Hingga 7 Ribu Hektar

Rabu, 4 April 2018
Indonesiaplus.id – Tercatat ada sekitar 7.000 hektare dengan panjang pesisir 60 kilometer, mulai dari Balikpapan hingga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang terdampak tumpahan minyak yang terjadi, Sabtu (31/3/2018).
Menurut Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan, Tri Bangun L. Sony bahwa luasan terdampak diketahui melalui rekaman citra satelit sejak pekan lalu.
“Mulai dari hari minggu sudah kita rekam sejak peristiwa dengan melihat dampak yang tercemar,” ujarnya Sony saat menghadiri Konferensi Pers di Mapolda Kaltim di Balikpapan, Rabu (4/4/2018).
Akibat sebaran minyak yang begitu luas dipastikan berdampak pada ekosistem laut pada jangka panjang. “Kerusakan lingkungan terhadap ekosistem pada jangka panjang,” katanya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga memperhitungkan ganti rugi kepada masyarakat. Hal ini bagian dari tuntutan perdata yang sudah ditangani sejak tumpahan minyak ini terjadi.
“Tuntutan perdata akan ditangani oleh tim KLHK. Tim sudah bekerja sejak hari Minggu terlepas dari penyebabnya, dan saat ini tim masih di lapangan,” tandasnya.
General Manager (GM) Pertamina Refinery Unit (RU) V Togar MP mengatakan yang utama dilakukan saat penanggulangan tumpahan minyak dari perairan Teluk Balikpapan dan segera dituntaskan dengan bekerjasama seluruh pihak.
“Upaya pembersihan tumpahan minyak seluruhnya, kami tetap tuntaskan. Saat ini bekerja bahu membahu membersihkan tumpahan minyak. Bapak sama ibu bisa lihat, sekarang sudah berkurang,” tandasnya.
Selain itu, Pertamina melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pemerintah kota dan warga terdampak sosial akibat tumpahan minyak ini termasuk memberikan santunan pada 5 korban
“Kami memiliki kordinator dampak sosial yang menangani, sehingga kami menghubungi korban dan akan menyantuni para korban meninggal. Juga, kami turut berbelasungkawa,” pungkasnya.[Sap]