NATIONAL

Mendikbud: Pendidikan Karakter Tidak Berarti Siswa Pulang Sore

Kamis, 17 Agustus 2017

Indonesiaplus.id – Program pendidikan karakter atau delapan jam sekolah, tidak berarti siswa dan siswi pulang sekolah pada sore hari.

Di sini, ada kesalahan pemahaman dalam program ini. Protes dilakukan karena murid dianggap akan belajar di sekolah hingga sore dan mematikan madrasah diniyah. Padahal, siswa tetap pulang siang seperti hari-hari biasa.

“Kami sudah menjelaskan lebih dari 100 kali. Beban kerja guru yang 8 jam itu. Siswa tetap memakai kurikulum 13 (kurikulum 2013),” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai mengikuti upacara HUT RI ke-72 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2017).

Selama ini, kata Muhadjir, banyak yang mengira bahwa program PPK adalah full day school, di mana siswa masuk pagi dan baru pulang sore hari. bisa dipastikan itu tidak benar.

Kegiatan ekstra ini, sifatnya opsional karena bisa memilih. “Sama sekali tidak ada paksaan bagi sekolah menggelar kegiatan ekstra. Jadi enggak harus di sekolah. Ada yang ke madin Madrasah Diniyah (Madin), beladiri, seni tari. Namun semua itu dipantau sekolah,” tandasnya.[Sap]

Related Articles

Back to top button