280 Senjata dan 6000 Amunisi di Bandara, IPW Minta Polri Jelaskan ke Publik

Sabtu, 30 September 2017
Indonesiaplus.id – Jumat (29/9/2017) malam, sebanyak 280 pucuk senjata api dan 6.000 amunisi telah tiba di Bandara Soekarno Hatta.
Diduga senjata dan amunisi tersebut merupakan kiriman dari Rusia untuk Korps Brimob Polri namun masih tertahan.
Polri diminta segera memberikan keterangan, perihal kedatangan senjata dan amunisi tersebut. Apakah 280 senjata berjenis SAGL itu merupakan pesanan polri untuk melengkapi 15 ribu senjata yang direncanakan akan dibeli di luar negeri tersebut.
“Polri perlu menjelaskan, apakah senjata dan amunisi ini bagian dari rencana Polri untuk membeli 20.000 pucuk senjata api,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane melalui siaran tertulis di Jakarta, Sabtu (30/9/2017).
Sebelumnya, kata Neta, Polri melalui dana APBN menginginkan untuk membeli senjata berjenis MGP 4, yang kemudian oleh DPR disetujui untuk membeli 20 ribu pucuk senjata.
“Untuk menghindari kesimpangsiuran Polri perlu menjelaskan, apakah senjata yang tertahan di bandara itu berbeda dengan senjata yang hendak dibeli dari luar negeri yang sebanyak 15.000 pucuk. Penjelasan ini diperlukan agar tidak muncul spekulasi yang merugikan Polri,” ucapnya.
Sekedadr untuk diketahui, bahwa senjata api dan amunisi tiba di bandara Soekarno Hatta, Jumat (28/9/2017) malam. Diduga senjata dan amunisi yang dikirim oleh PT Mustika Duta Mas itu untuk Korps Brimob Polri.
Saat ini, keberadaan senjata tersebut berada di gudang UNEX area kargo Bandara Soekarno Hatta. Akan tetapi rekomendasi Kabais TNI terkait izin masuk impor barang tersebut belum diterbitkan, sehingga Korps Brimob Polri tidak bisa mengambil barang tersebut sebelum terbit rekomendasi dari Bais TNI dan Proses Kepabeanan selesai.[Sap]