Dua Titik di Kabupaten Riau, Alami Kebakaran Lahan
Indonesiaplus.id – Kebakaran hutan kembali terjadi di dua kabupaten di Riau, Siak dan Kepulauan Meranti, yang menerjang lahan kosong dan perkebunan sawit di dua kawasan itu mengepulkan asap pekat.
“Dua helikopter dikerahkan ke dua kabupaten tersebut, yaitu Sikorsky dan Mi-8,” kata Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin Kolonel Yani Amarullah, Sabtu (15/10/2016).
“Waterbombing dari Sikorsky di Meranti sudah dilakukan 82 kali lebih, yang dilakukan Helikopter Mi-8 sudah 30 kali lebih. Operasi terus dilanjutkan selama api masih ada,” ucap Yani.
Kebakaran di Kabupaten Siak terjadi di Kecamatan Kandis. Kebakaran terjadi di perkebunan sawit yang sudah dikapling atau dipetak-petak. Pantauan dari udara, di lokasi kebakaran terdapat sejumlah pondokan yang diduga dijadikan tempat tinggal penjaga kebun.
Belum dapat dipastikan apakah kebakaran disengaja atau tidak, sebab petugas memfokuskan pemadaman. Kebakaran di Kabupaten Kepulauan Meranti terjadi di Kecamatan Ransang Pesisir. Api melalap puluhan hektar lahan kosong dan mengeluarkan asap pekat.
“Pemadaman di Ransang Pesisir juga dibantu petugas darat. Untuk memadamkan api, petugas mengambil air dari laut karena lokasi kebakaran yang berdekatan,” katanya.
Kebakaran di daerah Ransang Pesisir terjadi di kawasan gambut. Hal ini membuat api sulit dipadamkan karena baranya meresap ke bawah. “Ditambah dengan angin kencang, pemadaman sulit dilakukan karena api cepat merembes ke lahan lainnya,” katanya.
Pada Jumat (14/10/2016), kebakaran di Kecamatan Rangsang Pesisir sudah menghanguskan 50 hektare lahan gambut. Kebakaran di lokasi tersebut telah terjadi sejak Selasa 11 Oktober lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Muhammad Edy Afrizal, mengatakan, bahwa kebakaran mudah tersulut karena di Meranti tidak diguyur hujan.
Saat ini, cuaca di Meranti cukup panas dengan angin kencang karena hari tanpa hujan mencapai lebih dari satu bulan. Hal ini menyebabkan gambut di Meranti menjadi kering.
“Kondisi cuaca seperti itu menjadi hambatan bagi petugas gabungan BPBD, TNI, Polri dan masyarakat yang melakukan pemadaman melalui jalur darat,” katanya.[Bos]