BMKG: Musim Kemaru, 80 Persen Kekeringan di DIY Berstatus Awas
Sabtu, 6 Juli 2019
Indonesiaplus.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut 80 persen wilayah DIY berstatus awas kekeringan.
“Dengan status awas (kekeringan di DIY) kalau dipresentase itu hampir sekitar 70 sampai 80 persen, sisanya (siaga),” ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG DIY, Etik Setyaningrum, di BPBD DIY, Jumat (5/7/2019).
Akibat lamanya tidak turun hujan membuat sejumlah daerah masuk kategori kekeringan ekstrem. “Ini sudah termasuk kekeringan ekstrem. Tapi kekeringan yang dimaksud BMKG di sini adalah kekeringan meteorologis,” katanya.
Kekeringan, kata Etik, meteorologis merupakan kondisi dimana berkurangnya curah hujan di bawah normal dalam kurun waktu cukup panjang.
Sementara kemarau kali ini diprediksi secara periodik akan terus terjadi hingga pertengahan Bulan Oktober.
“Diprediksi puncak musim kemarau terjadi di Bulan Agustus. Kalau kita lihat secara normal awal musim hujannya untuk wilayah DIY itu diawali di bagian utara, itu sekitar Oktober pertengahan,” ungkapnya.
Di beberapa kabupaten di wilayah DIY ini sudah berstatus awas kekeringan, yakni Kulon Progo bagian selatan, Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Sleman bagian selatan. Sementara wilayah DIY sisi utara masih
berstatus siaga.[sap]