Sabtu, 21 Juli 2018
Indonesiaplus.id – Selama enam hari, 120 peserta Kursus Mahir Dasar (KMD) pembina Gerakan Pramuka Saka Widya Budaya Bakti (SWBB), tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi juga ditempa dengan berbagai kegiatan praktek di luar ruangan.
Pimpinan Kursus (Pinsus) KMD Sardianus mengatkan, selama tiga hari yaitu mulai 16 hingga 18 Juli 2018 peserta menerima berbagai materi tentang Ke-Saka-an dalam hal ini SWBB.
Kemudian dilanjutkan pada 19 hingga 21 Juli 2018, setiap peserta harus sudah melakukan berbagai praktek terkait dengan gerakan pramuka.
“Jadi, konsep dari kursus ini adalah learning by doing. Hal ini diterapkan agar para peserta lebih mudah dan cepat menerima berbagai pengetahuan terkait dengan Gerakan Pramuka, ” katanya.
Di antaranya beberapa praktek yang dilakukan oleh peserta yaitu membangun tenda, praktek membina, serta pengenalan sandi.
Seorang peserta, Aries Eka Prasetya, yang juga guru dari SMA Negeri 22 Surabaya, Jawa Timur, mengaku baru kali ini mengikuti acara KMD, sehingga banyak ilmu baru yang dia didapatkan.
“Saya baru kali ini mengikuti kegiatan KMD ini. Jadi, banyak ilmu dan hal-hal baru yang didapatkan, salah satunya yang menarik adalah diajarkan cara menjadi seorang pembina pramuka dan pengenalan sandi, ” ucap Aries.
Aries sangat mengapresiasi kegiatan KMD ini yang telah sukses dilaksanakan oleh Direktorat Sejarah, agar ketika ia kembali ke sekolah bertambah semangat untuk mengembangkan Pramuka.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang guru. Terima kasih kepada Direktorat Sejarah yang memberikan kesempatan untuk mengikuti KMD dan ini jadi motivasi untuk terus mengembangkan kegiatan Pramuka di sekolah/Gugus Depan tempat saya mengajar, ” tandasnya.
Pada 21 Juli 2018, secara resmi kegiatan KMD ditutup dengan menggelar kegiatan malam Api Unggun yang diikuti oleh seluruh peserta dan panitia.[Mor]
