Napak Tilas Proklamasi 2017; Mengokohkan Kembali Jati Diri Bangsa
Rabu, 16 Agustus 2017
Indonesiaplus.id – Memeriahkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-72, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menggelar acara bertajuk “Napak Tilas”. Terdiri dari kegiatan menarik yang bisa diikuti masyarakat langsung bagi yang tinggal di Jakarta maupun online untuk masyarakat di wilayah Jakarta.
Napak Tilas diawali dengan parade foto dan video dokumentasi atau vlog secara online berjudul “ProklamAksi di Medsosmu”. Mengundang partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan media jaringan internet.
Kegiatan ini terdiri dari parade foto “Cinta Indonesiaku”, “Cinta Pahlawan” dan “Vlog Proklamasi”. Adapun puncak kegiatan “Napak Tilas” dilaksanakan pada 16 Agustus 2017 di Jakarta.
Dimulai pukul 08.00 WIB dengan menggelar berbagai jenis lomba permainan tradisional tingkat pelajar, seperti memecahkan balon, makan donat dan memindahkan bendera untuk pelajar TK. Pelajar SD mengikuti lomba mewarnai, makan kerupuk dan kelereng. Pelajar SMP mengikuti lomba lompat tali, bakiak dan congklak.
Bagi pelajar SMA bisa mengikuti permainan tradisional dengan kearifan lokal yang mengajarkan berinteraksi sosial dan bekerjasama dalam kelompok dengan baik dan lebih sehat serta tidak kalah seru dengan permainan masa kini.
Khusus bagi para pegawai museum di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), bisa berpartisipasi dengan lomba engrang dan gangsing, serta catur.
Para generasi muda diharapkan bisa mengenal kembali beragam lomba dan permainan tradisional. Pada saat yang sama, masyarakat juga bisa menikmati pameran foto dan video hasil dari pelaksanaan kegiatan “ProklamAksi di Medosmu”,.
Pemutaran film dokumenter dan film-film lainnya bertema perjuangan meraih kemerdekaan, serta Aksi Mural dari Komunitas Blagadut dan komunitas Demural yang mengusung tema perjuangan dalam arti luas dan dalam konteks kekinian, sebagai daya tarik bagi generasi muda untuk terus melanjutkan perjuangan dalam membangun bangsa dengan tidak melupakan karakter dan jati diri bangsa.
Siang hari menampilkan band Terang Bintang dan Band SMU 42 yang membawakan lagu-lagu perjuangan diiringi musik pop kontemporer. Panggung hiburan ini mengiringi kegiatan lain, seperti bazar makanan dan minuman tradisional yang menyuguhkan berbagai jenis makanan tradisional menggugah selera, seperti kue rangi, cenil, tiwul, serabi, cucur, ongol-ongol, bajigur dan berbagai rebusan, sekoteng, bir pletok, es potong, es selendang mayang, serta asinan betawi.
Masyarakat dimanjakan jajanan bercita rasa asli indonesia yang bisa mempopulerkan kembali makanan tradisional sebagai bagian dari jati diri bangsa. Sekaligus menyaksikan Sosiodrama bertema “Indonesia Merdeka” yang dilakonkan komunitas Bogor Historical Community (BHC).
Menampilkan kilas balik peristiwa sejarah perjuangan meraih kemerdekaan periode tahun 1942-1949. Episode akan dimulai dari kedatangan Jepang dan bagaimana situasi rakyat Indonesia pada masa penjajahan lepang tersebut.
Peristiwa kekalahan Jepang di Asia Pasifik dari tentara sekutu yang memicu peristiwa penting bagi sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu perumusan naskah Proklamasi. Aktualisasi peristiwa masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang melibatkan tiga negara kolonial, yaitu Inggris, Belanda dan Jepang.
Puncak kegiatan “Napak Tilas Proklamasi” dengan long morch berjalan kaki bersama dari Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No.1 Menteng menuju Tugu Proklamasi di jalan Pegangsaan Timur No. 56 yang berjarak kira-kira 2 KM.
Long march diawali parade mobil RI 1, Drumband, Paskibra serta Pramuka. Turut berpartisipasi berbagai komunitas yang menampilkan penampilan unik bertema perjuangan, salah satunya dari komunitas sepeda onthel.
Diharapkan masyarakat merasa turut terlibat secara emosi dari berbagai peristiwa sejarah yang akhirnya mampu menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang kuat, serta cinta tanah air.[Mus]