HUMANITIES

Usai Praktikum, Poltekesos Berhasil Petakan Masalah Sosial di Kabupaten Garut

Indonesiaplus.id – Mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung yang melakukan praktikum di Kabupaten Garut dari Program Studi Rehabiltasi Sosial berhasil memetakan masalah sosial di 13 desa di Kecamatan Samarang. Hal sama ditemukan juga oleh mahasiswa dari Program Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial dari 14 desa di Kecamatan Malangbong.

Berbagai temuan data tersebut, terungkap saat paparan hasil praktikum yang disajikan oleh perwakilan praktikan, Suhaila Sekar Ayu dan Dwiki Alfin dihadapan Bupati Garut, Rudi Gunawan.

Terdapat 64.648 orang yang mengalami masalah sosial di 2 kecamatan di lokasi praktek dan 2,51% atau 1.627 warga dapat ditangani dan diselesaikan; Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 302 orang, Lanjut Usia Terlantar 53 orang, Penyandang Disabilitas 24 orang, Fakir Miskin 1.286 orang, Pemulung 8 orang, serta korban bencana 48 orang.

Berbagai masalah sosial menjadi sebuah perbincangan yang tidak henti, namun ada yang terdata dan ada juga diketahui usai viral di media sosial. Keberhasilan mengatasi dan menyelesaikan masalah sosial menjadi sebuah ukuran tingkat kesejahteraan masyarakat.

Ada dilema terkait dengan kebencanaan, kemiskinan, keterlantaran, ketunaan, kedisabilitasan masih menjadi pekerjaan rumah di negeri ini. Selain masalah sosial kontemporer seperti kekerasan, perdagangan orang, konflik sosial, paham radikal, serta penyakit HIV/AIDS.

Ketua Program Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, Lina Favourita mengatakan bahwa pemetaan sosial dilakukan langsung oleh para mahasiswa. “Namun, dengan parameter yang telah ditetapkan, sehingga memudahkan langkah penggalian dan langkah aksinya, ” katanya.

Di tempat saja, Zaenal Hakim, Ketua Program Studi Rehabilitasi Sosial menilai bahwa pemetaan menjadi alat bantu untuk penentuan prioritas penanganan masalah. “Perencanaan intervensi secara partisipatif, termasuk pembentukan Tim Kerja masyarakat dalam satu wadah layanan berbentuk Pusat Kesejahteraan Sosial di setiap desa. ” tandas Zaenal.

Bupati Garut, Rudy Gunawan mengapresiasi kegiatan praktikum mahasiswa Poltekesos dan pihaknya merasa bahagia, merasa terbantu, memberi kontribusi positif dengan praktikum yang dilakukan Poltekesos ini. “Praktikan seperti ini bisa menjadi penguat bagi dinas kami yang membidangi menyelesaikan masalah sosial di daerah kami, ” kata Rudy.

Poltekesos bekerja sama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk turut memperkuat basis ekonomi warga miskin, melalui pelatihan kewirausahaan berupa pengolahan bahan, strategi pemasaran. Warga miskin ini mendapatkan bantuan gerobak untuk menunjang usahanya berserta kelengkapannya seperti kompor gas, tabung gas, beragam jenis bahan jualan.

Kepala Pusat Pengabdian pada Masyarakat Poltekesos, Yuti Sri Ismudiyati menegaskan bahwa bantuan yang diberikan sebagai upaya mendorong daya juang dan daya tahan warga miskin memanfaatkan kemampuan usaha. “Diharapkan dengan bantuan tersebut mereka bisa keluar dari ketergantungan menerima bantuan sosial dari pemerintah, ” katanya.

Sebagai lokasi praktikum, Kabupaten Garut sebagai mendapatkan 40 gerobak untuk 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 2 kecamatan yaitu Samarang dan Malangbong.

“Penyerahan bantuan tersebit merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bakti Sosial Dies Natalis Poltekesos ke-59, “pungkas Direktur Poltekesos, Suharma didampingi General Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Udin Chen.[ama]

Related Articles

Back to top button