Kamis, 13 September 2018
Indonesiaplus.id – Perubahan perilaku sehar-hari bisa menjadi tanda seseorang kecanduan obat terlarang.
Memang harus dipastikan lewat pemeriksaan, tapi tidak ada salahnya mengenali tanda-tanda tersebut agar bisa ditangani dengan tepat.
Ganja atau obat-obatan terlarang lainnya jika dikonsumsi terus menerus, penggunaannya semakin lama semakin meningkat, sehingga akan memberikan gejala putus zat, yaitu gangguan tidur, cemas, dan penurunan nafsu makan.
“Gangguan tidur, cemas, dan penurunan nafsu makan serta berbagai ketidaknyamanan secara fisik, merupakan salah satu tanda dari putusnya zat obat-obatan terlarang,” ujar dr Hari Nugroho, dari pusat rehabilitasi UPT dan Rehabilitasi BNN, Rabu (12/8/2018).
Kendatipun lebih ringan dibandingkan dengan gejala putus zat narkoba lainnya tetap saja kecanduan ganja memiliki dampak buru bagi tubuh. Gejala ini bisa saja hilang dalam waktu dua minggu, namun gejala putus zat ini bisa saja kembali terjadi.
Perubahan perilaku seperti perubahan mood, pasien menjadi lebih sensitif, dan perubahan hubungan dengan teman dan keluarga merupakan salah satu tanda yang dapat kita identifikasi sebagai orang awam. Selain itu gejala lainnya adalah, tertawa sendiri dan sikap saat jalan tidak terkoordinasi.
“Sering tertawa sendiri, jalan sempoyongan, mata tampak merah, dan memiliki gangguan dalam mengingat merupakan salah satu gelaja orang sehabis mengonsumsi ganja,” tandasnya.
Bagi orang yang mengonsumsi obat-obatan terlarang, mereka secara tidak langsung memiliki alat-alat yang berhubungan dengan pemakaian narkoba. Juga, individu itu menjadi boros, karena uang yang digunakan tidak terkordinasi dan habis tanpa penjelasan yang logis perihal kegunaannya.[Was]
