Pakar: Menguras Otak Sama Lelahkannya dengan Pekerjaan Fisik
Indonesiaplus.id – Banyak orang menganggap pekerjaan yang menguras otak tidak melelahkan seperti pekerjaan memakai otot. Pakar menyatakan bahwa berpikir sama melelahka dengan pekerjaan menggunakan fisik.
Hal itu dibuktikan lewat dalam sebuah penelitian, dimana pekerjaan “di balik meja” sama melelahkan bagi otak dan tubuh selayaknya pekerjaan fisik.
Konsentrasi dalam waktu lama disinyalir menyebabkan menyebarnya bahan kimia beracun di otak. Otak berupaya melindungi dirinya dari bahan kimia itu, juga berkontribusi membuat seseorang merasa lelah.
Orang-orang yang memutar otak mereka menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang sama seolah-olah mereka kepayahan secara fisik dan ini bisa mengarah pada pengambilan keputusan.
Sebagian memilih hadiah lebih kecil dan lebih cepat daripada menunggu pembayaran yang lebih besar. Membuat keputusan impulsif adalah tanda kelelahan karena otak kurang mampu mengendalikan diri ketika tingkat energinya rendah.
Tes di antara kelompok teka-teki menunjukkan adanya penumpukan lebih banyak molekul otak yang disebut glutamat. Glutamat penting untuk fungsi otak tetapi berbahaya jika ada dalam jumlah besar.
Kondisi itu menyebabkan otak harus bekerja lebih sedikit ketika levelnya terlalu tinggi.
“Dengan kelelahan menjadi sinyal yang membuat seseorang berhenti bekerja untuk mempertahankan fungsi otak,” ujar peneliti kognitif neurosains Mathias Pesiglione, dikutip dari laman The Sun, Ahad.(14/8/2022).[auf]





