GLOBAL

Usai Serangan Pisau, Aksi Kekerasan di Hong Kong Terus Meningkat

Indonesiaplus.id – Usai serangan serangan pisau terhadap sejumlah orang di lokasi unjuk rasa pro-demokrasi di Hong Kong.

Berdampak pada meingkatnaya tindak kekerasan di Hong Kong yang terjadi di mal Cityplaza, distrik Tai Koo, Pulau Hong Kong.

Menurut pihak rumah sakit setempat empat laki-laki dan satu perempuan terluka, dua di antaranya dalam kondisi kritis.

Di antara para korban, satu korban yang terluka, seorang anggota dewan legislatif lokal, sebagian telinganya lepas digigit oleh si penyerang, seorang laki-laki yang identitasnya belum diketahui. Si penyerang kemudian dilumpuhkan para pengunjung mal.

Para saksi mata menyatakan si penyerang menghunus pisau setelah berdebat soal politik dalam bahasa Mandarin dengan orang-orang di mal, yang menjadi lokasi unjuk rasa pro-demokrasi beberapa waktu sebelumnya.

Namun, anggota dewan legislatif setempat, Andrew Chiu Ka-yin, berusaha mencegah si penyerang meninggalkan tempat kejadian ketika si penyerang menggigit telinganya.

Menurut saksi mata si penyerang dipukuli beramai-ramai oleh pengunjung mal, sebelum polisi datang dan menangkap pria tersebut.

Salah seorang korban, seorang perempuan, berbicara pada South China Morning Post terkait terduga pelaku menghunus pisau usia berdebat dengan saudara perempuannya serta suaminya kemudian juga terluka.

Sementara itu, Hong Kong Free Press melaporkan, si penyerang merupakan suporter pro-Beijing yang bicara dalam bahasa Mandarin.

Lima bulan terakhir, Hong Kong telah mengalami rangkaian demonstrasi oleh aktivis prodemokrasi yang beberapa di antaranya diwarnai kekerasan.

Awalnya para aktivis turun ke jalan memprotes rancangan undang-undang yang akan memungkinkan ekstradisi tersangka kriminal ke daratan utama China. Namun, aksi berkembang menjadi pemberontakan lebih luas terhadap cara Beijing mengelola Hong Kong.

Aksi menjadi gelombang protes prodemokrasi berlanjut hingga akhir pekan kemarin, beberapa hari setelah aktivis ternama, Joshua Wong, dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan umum di daerah.

Pada Ahad (3/11/2019), polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan pengunjuk rasa di Taikoo Shing, daerah suburban yang menjadi letak mal Cityplaza tempat serangan pisau terjadi.

Dengan demonstrasi yang tampaknya bakal terus berlanjut, para pemimpin China pekan lalu memberi sinyal bahwa mereka bersiap-siap untuk mengubah cara pengelolaan Hong Kong.

Direktur Komisi Hong Kong, Makau, dan Hukum Dasar, Shen Chunyao mengatakan kepada awak media pihak berwenang mencari cara untuk “menyempurnakan” cara kepala eksekutif Hong Kong ditunjuk dan dicopot. Tetapi tidak membeberkan apa yang akan diubah.

Pemimpin salah satu kelompok pro-demokrasi terbesar di Hong Kong dibawa ke rumah sakit setelah diserang, tampaknya dengan palu, pada bulan lalu.

Berbagai foto di media sosial menunjukkan Jimmy Sham dari Front Hak Asasi Manusia Sipil berbaring di jalanan, tubuhnya berlumuran darah.

Kemudian dari atas ranjang di rumah sakit, sang aktivis mengatakan ia tetap berkomitmen pada idealisme perdamaian tanpa kekerasan.[fat]

Related Articles

Back to top button