GLOBAL

Tolak Tindakan Israel di Al-Aqsha, Erdogan dan Raja Abdullah Keluarkan Pernyataan Bersama

Selasa, 22 Agustus 2017

Indonesiaplus.id – Sikap menolak setiap tindakan untuk mengubah status quo di Masjid Al-Aqsha disampaikan pemerintah Yordania dan Turki, Senin (21/8/2017).

Dilaporan kantor berita resmi Yordania, Petra. Raja Yordania Abdullah II menerima dan berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang sedang berkunjung, di Ibu Kota Yordania, Amman.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas beberapa masalah regional termasuk Palestina dan situasi di wilayah tersebut. Satu pernyataan bersama, kedua pemimpin itu menekankan bahwa penyelesaian masalah Palestina adalah kunci bagi Timur Tengah.

Mereka menyerukan diselenggarakannya pembicaraan perdamaian yang sungguh-sungguh dan efektif menuju kepada pembentukan Negara Palestina Merdeka dengan dasar penyelesaian dua-negara.

Selain itu, kedua pemimpin mengatakan bahwa setiap pembicaraan perdamaian mesti sejalan dengan Gagasan Perdamaian Arab 2002. Selain itu, negara Palestina pada masa depan mesti berada pada perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.

Juga, mereka memperingatkan Israel agar tidak mengubah status quo di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha, dan mengecam semua tindakan sepihak Israel berkaitan dengan itu.

Presiden Turki juga menyampaikan penghargaan atas upaya Yordania dalam melindungi tempat suci di Yerusalem. Ia menegaskan bahwa Jordania serta Turki akan terus bekerja sama secara erat guna mencegah pelanggaran Israel di Masjid Al-Aqsha.

Turki juga menyerukan ditingkatkannya kerja sama pada tingkat negara Islam guna menghadapi tantangan bersama, terutama berkaitan dengan kondisi mendesak yang dihadapi negara Muslim.

Terkiat dengan Suriah, mereka kembali menyampaikan seruan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan bantuan buat negara yang terpengaruh oleh krisis Suriah.[Fat]

Related Articles

Back to top button