Tak Terima Delapan Menteri Ditangkap, Warga Katalunya Turun ke Jalan
Jumat, 3 November 2017
Indonesiaplus.id – Keputusan pengadilan tinggi Spanyol, yang memenjarakan delapan menteri di kawasan otonom Katalunya, memantik kemarahan warga setempat dengan menggelar aksi turun ke jalan.
Dikutip dari BBC, Jumat (3/11), ribuan warga berkumpul di depan gedung parlemen Katalunya di Barcelona. Mereka membawa bendera Katalunya dan slogan bertuliskan bebaskan tahanan politik.
Aksi protes serupa juga terjadi di beberapa kota lainnya. Beberapa partai politik dan beberapa organisasi masyarakat di wilayah utara-timur juga mengecam langkah yang diambil pengadilan Spanyol.
Sebelumnya, otoritas Spanyol mengambil alih pemerintahan di Catalunya. Mereka kemudian memecat Carles Puigdemont dari kekuasaan tertinggi dan beberapa pejabatnya dari kursi kepemimpinan.
Pengadilan tinggi Spanyol kemudian memanggil Puigdemont bersama 13 pejabatnya guna memberikan pernyataan terkait deklarasi kemerdekaan. Delapan pejabat memenuhi panggilan tersebut sementara Puigdemont dan sisa pejabat lainnya memilih bertahan di Belgium.
Menurut Carles Puigdemont bahwa keputusan yang diambil pengadilan mencederasi prinsip demokrasi. “Saya mendesak pembebasan menteri dan wakil presiden,” ujar Puigdemont dalam sebuah pernyataan yang disiarkan TV Catalunya dari sebuah lokasi rahasia di Belgium.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Spanyol segera meminta surat perintah penangkapan Eropa untuk menahan Puigdemont yang mangkir dari panggilan pengadilan. Surat penangkapan itu juga berlaku bagi sisa empat menteri lainnya.[Fat]