GLOBAL

Retno: Jokowi Dijadwakan Bertemu Donald Trump di G20

Senin, 3 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Dijadwalkan Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan 6 kepala negara di sela-sela pertemuan G20 di Hamburg, Jerman, 7-8 Juli 2017.

Salah satu kepala negara yang direncanakan melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi adalah Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, terkait dengan kesiapan kunjungan Jokowi ke luar negeri pekan ini. Ada 2 negara yang akan dikunjungi Jokowi pekan ini yakni kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki, Kamis 6 Juli 2017 dan pertemuan G20 di Hamburg, Jerman, 7-8 Juli 2017.

Namun, Retno tidak mengatakan secara spesifik topik pembicaraan yang akan dibahas antara Jokowi dan Donald Trump. Retno hanya mengatakan, kedua kepala negara itu akan menyentuh topik pembicaraan yang luas.

Selama ini, kedua negara belum pernah melakukan pertemuan bilateral. Baru di sela-sela pertemuan G20 nanti, kata Retno, Indonesia bisa melakukan pertemuan bilateral bersama Amerika Serikat.

“Konferensi Tingkat Tinggi di Riyadh beberapa waktu lalu, Presiden sebenarnya sudah bertemu dengan Donald Trump. Tapi, pertemuan dalam konteks bilateral baru pada G20 nanti terjadi,” ujarnya.

Pertemuan dengan G20, Retno mengatakan, ada 3 tema utama yang akan menjadi pokok pembahasan. Pertama adalah mengenai pertumbuhan ekonomi global yang inklusif dan berwawasan lingkungan. Kedua, antisipasi risiko dan ketidakpastian. Tema ketiga adalah mendorong aksi kolektif untuk pembangunan.

Selain itu, kata Retno, kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki, ada 3 rencana kerja yang akan dilakukan Jokowi berdasarkan Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership Agreement. Pertama, terkait perdagangan barang dan jasa. Kedua, kerja sama di bidang industri strategis. Ketiga, isu perlawanan terhadap terrorisme.

Hubungan Indonesia-Turki telah terjalin dalam bidang perdagangan. Turki, kata Retno, menjadi mitra penting Indonesia selama ini. Angka perdagangan dengan Turki disebutnya tinggi, yakni 1,3 miliar dolar. Nilai ekspor Indonesia ke Turki mencapai 1 miliar dolar sedangkan nilai impor Turki ke Indonesia 300 juta dollar.

“Perdagangan dengan Turki, kami melihat masih banyak hal yang bisa ditingkatkan dan kami juga melihat ada beberapa masalah atau isu perdagangan yang perlud dibahas secara tuntas dengan Turki,” tandasnya.[Fat]

Related Articles

Back to top button