Kemlu AS Tolak Kaitkan Pembunuhan Dubes Rusia dengan Gulen
Rabu, 21 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Pembunuhan duta besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, tidak ada kaitan dengan tokoh pembangkang Fethullah Gulen.
Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, John Kirby, bahwa masih terlalu dini menyimpulkan siapa dalang di balik aksi teror tersebut.
Namun, pihaknya meyakini adanya keterlibatan teroris dalam pembunuhan Karlov. “Saya tidak berpikir itu membantu siapa pun untuk berprasangka atas hasil penyelidikan ini,” ujar Kirby, seperti dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (21/12/2016).
Semua pihak harus fokus sampai penyelidikan akhir sebagai bentuk penghormatan bagi diplomat yang tewas dalam bertugas serta keluarga yang ditinggalkannya. Para pejabat keamanan Turki menyebut penyelidikan sedang berlangsung, termasuk motif dari tersangka yang juga berprofesi sebagai polisi antihuru-hara bernama Mevlut Mert Altintas (22).
Sejumlah media mengaitkan Altintas, yang tewas ditembak pasukan khusus Turki, dengan pemimpin organisasi teror yang dilarang pemerintah dan kini tinggal di AS, Fetullah Gulen. Ia bersama Feto, organisasi bentukannya, dituding mendalangi upaya kudeta militer gagal pada Juli lalu.
Kirby langsung menolak setiap tuduhan bahwa AS mungkin telah terlibat dalam pembunuhan Karlov karena melindungi Gulen. Alasan ini diungkap karena Turki terus mendesak AS untuk mengekstradisi Gulen namun ditolak.
Seperti diketahui, bahwa Karlov yang ditembak mati di galeri foto di Ankara, Senin lalu, merupakan duta besar asing pertama yang dibunuh di Turki. Ankara sebelum insiden ini adalah tempat yang aman untuk para diplomat dan duta besar.
Memang, Karlov yang hadir di galeri foto di mana dia ditembak mati, tanpa dikawal seorang bodyguard dan hanya ditemani istrinya. Diplomat terakhir yang dibunuh di Turki adalah Konsul Jenderal Israel di Istanbul, Efraim Elrom, pada 1971.
Pada saat itu, Elrom diculik kelompok militan kiri yang menuntut pembebasan teman-teman mereka di penjara. Mereka menembak mati Elrom setelah tuntutan mereka tidak dipenuhi.[Mus]