Keluar dari Anggota OPEC, Qatar Berpotensi Dongkrak Harga BBM
Selasa, 4 Desember 2018
Indonesiaplus.id – Harga BBM non-subsidi berpotensi disesuaikan lagi usai hengkangnya Qatar dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Dengan keluarnya Qatar dari OPEC langsung direspons oleh harga minyak dunia yang mengalami kenaikan. Bloomberg melansir harga minyak Brent berada di posisi USD62,99 per barel dan harga minyak WTI USD53,97 per barel.
“Mulai hari ini harga minyak naik menjadi isyarat harga BBM jenis nonsubsidi akan disesuaikan lagi,” ujar ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara, Selasa (4/12/2018).
Qatar, kata Bhima, memiliki strategi memangkas produksi minyak dan gas sehingga menaikkan daya tawar kepada pembeli. Kondisi musim dingin memberi andil untuk menaikkan permintaan energi.
“Saya khawatirkan harga minyak trennya akan terus meningkat di atas USD70 per barel (jenis Brent),” katanya.
Melihat kondisi biasanya pelaku usaha akan melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi. Menteri Energi Qatar Saad Sherida al-Kaabi sudah memutuskan Qatar untuk hengkang dari OPEC.
Konferensi pers di Doha, Al-Kaabi menjelaskan bahwa latar belakang Qatar menarik diri dari OPEC dilandasi keinginan untuk fokus terhadap upaya pengembangan dan peningkatan produksi gas alam.
“Kami ingin menaikkan produksi dari 77 juta ton menjadi 110 juta ton setiap tahunnya,” tandas Al-Kaabi.[fat]





